Mohon tunggu...
Rahmat
Rahmat Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan Matematika

nama saya rahmaT berasal dari desa keramaT tidak suka makan tomaT kalau belajar selalu giaT dengan orang tua selalu hormaT mudahan selamat dunia dan akhiraT. pengalaman organisasi : 1. SB Chapter Banjarmasin 2. Lembaga Dakwah Kampus AMAL 3. KM-HSU Banjarmasin 4. HMJ PMTK Prestasi : 1. juara 3 KSM kimia tingkat Provinsi KALSEL 2. juara 2 Perprov catur tingkat Provinsi KALSEL 2010 3. juara 2 O2SN catur tingkat Provinsi KALSEL 2010 4. juara 2 syarhil qur'an tingkat Ma'had al-jami'ah UIN ANTASARI BANJARMASIN 5. juara 3 Cerdas Cermat PANDA 6. juara 3 putra putri pendidikan matematika UIN ANTASARI BANJARMASIN 7. Juara 1 catur Hub KEMENAG DEPAG Kabupaten HSU 8. Juara 2 Catur PIONIR UIN ANTASARI BANJARMASIN

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Pertama Membawa Petaka

26 Januari 2020   08:42 Diperbarui: 26 Januari 2020   08:46 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namaku Tedy putra pratama, teman-temanku biasanya memanggilku Tedy. Kisah cintaku ini berawal ketika aku duduk dikelas VIIA MTS SEGALA RASA Kelasku itu terletak paling depan, dekat pagar sekolah.  kamipun seringkali belanja pada saat pembelajaran berlangsung tanpa sepengetahuan guru kami hehe.

Pada hari pertama pembelajaran, kami diperintahkan oleh Wali kelas kami untuk memperkenalkan dirinya masing-masing didepan kelas, dengan menyebutkan nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat dan asal sekolah .  Karena giliranku dipanggil cukup lama aku pun mulai bosan dan mengantuk kemudian tertidur. Tiba- tiba ada teman saya mengatakan bahwa "Tedy kamu dipanggil ibu!"  Setelah itu saya terbangun dan dengan percaya diri saya melangkah maju kedepan kelas.

Wali kelas : Kenapa kamu maju kedepan?

Tedy          : Kan tadi saya dipanggil ibu!

Wali kelas : Tidak ibu tadi panggil desy bukan kamu, itu dia pun juga maju.

Tedy         :   Ooh iya maaf bu! Maaf ya desy!

Tapi sayangnya dia hanya diam tidak membalas ucapanku itu. Aku pun  segera duduk ketempatku semula menahan rasa malu dan ditertawakan oleh teman-teman. Kemudian aku pun menelungkupkan kepalaku lagi untuk melanjutkan tidurku yang terganggu tadi. Namun aku tidak bisa tidur lagi saat mendengar suara gadis tadi mulai memperkenalkan dirinya, suaranya begitu halus dan lembut sehingga sampai menyentuh kalbuku. Aku pun dengan serius mendengarkan ia memperkenalkan diri.

Desy                : Nama saya Desy Saputri. Saya lahir di Palangkaraya tanggal 25 Mei 2000. Alamat saya di Palangkaraya RT 1 NO 27. Asal sekolah SD Palangkaraya 2.

Aku pun langsung bertanya padanya.

Tedy                : Kamu biasanya dipanggil siapa?

Teman-teman : Huuuu   Modos!

Wali Kelas      : Sudah diam!!!  Sekarang kamu boleh duduk desy.

Desy                : Baik bu.  

Setelah semua siswa memperkenalkan dirinya, waktu istirahat pun tiba, aku diajak oleh teman-temanku untuk belanja bersama tetapi aku menolaknya dan memberikan alasan bahwa aku sudah kenyang. Padahal pada saat itu uang belanja ku telah habis karena telah belanja sebelum waktu istirahat tiba. Akhirnya aku pun hanya berdiam diri dikelas. 

Pada saat itu aku dan Desy saja yang berada didalam kelas, aku melihatnya tampak tidak begitu sehat. Aku pun ragu apakah aku harus menghampirinya atau tidak. Aku pun dengan berani memutuskan untuk menghampirinya, tetapi tiba-tiba kakiku begitu sulit untuk digerakkan dan langka kakiku pun begitu berat untuk diayunkan, aku pun berjalan pelan menuju tempat duduknya dan menanyakan keadaannya.

Tedy       : Eeh Desy apakah kamu tidak apa-apa?

Desy       : Aku tidak apa-apa.

Tedy       : Lalu kenapa mukamu pucat begitu?

Desy       : Sebenarnya malam tadi aku Cuma kurang tidur aja.

Tedy       : Ooh begitu ya, sama dong aku juga kurang tidur malam tadi sehingga pada saat pembelajaran tadi aku tertidur. Aku pun tidak memerhatikan kamu memperkenalkan diri, jadi boleh gak kita kenalan ulang!

Desy       : Tapi tadi kan kamu sudah tau nama ku.

Tedy       : Nama kamu kan Desy Saputri boleh gak kalau aku panggil Desy?

Desy       : Terserah kamu saja.

Tedy       : Soalnya bila nama kita digabungkan jadinya cocok yaitu Tedy-Desy.

Tiba-tiba teman-temannya datang aku pun langsung merubah topik pembicaraan.

Tedy       : Desy! Apakah kamu tidak belanja?

Desy    : Aku memang ingin belanja tapi kepalaku masih pusing tampaknya aku tidak begitu kuat untuk berjalan.

Tedy   : Kalau begitu biar aku saja yang membelikan belanjaanmu, lalu kamu mau belanja apa?

 Desy      : Aku mau belanja pentol paman usup yang berada didepan pagar itu sepuluh ribu!

Tedy   : Baiklah, aku pun juga mau belanja disana. Tapi aku hari ini diberi uang jajan sedikit jadi...

Desy       : Oh iya ini uangnya!

Kemudian aku pun dengan cepat membelikan belanjaannya tersebut. Setelah aku selesai membelikan belanjaannya tersebut aku pun ditawari untuk menyicipinya, ternyata selain bermuka cantik dia juga memiliki  hati yang baik.

Hari-hari pun berlalu, setiap kali istirahat dia sering kali menyuruh saya membelikan belanjaannya. Saya dengan senang hati melaksanakannya dan saya pun mulai berpikir bahwa dia mulai suka padaku.

Setiap malam aku memikirkan dia, wajahnya yang elok bagaikan rembulan membuat tidurku tak nyenyak, makan tak kenyang dan mandi pun tak basah. Akhirnya aku pun bertekad untuk menembaknya besok, tetapi aku pun berpikir hadiah apa yag cocok untuknya besok.

Pada malam itu aku tidak bisa tidur pikiranku terus terganggu olehnya, sehingga aku pun membuat puisi untuknya yang berbunyi:

Cintaku

Cintaku

Sejak pertama bertemu

Ada getar dihatiku

Saat saling mengenal

Telah membingkai kenangan manis

Meski tak bisa selalu bersama

Tapi bayangmu menghiasi hari-hariku

Meskipun jarak memisahkan

Tapi rasa sayang tetap ada

Walau hanya dihati saja

Esok hari yang ditunggu-tunggu itu pun tiba. Aku bangun pagi-pagi sekali pada hari itu, sehingga ibuku pun terkejut dan bertanya padaku.

Ibu    : Kenapa kamu hari ini bangun pagi-pagi sekali Tedy?

Tedy : Tidak apa-apa bu saya Cuma takut terlambat nanti kesekolah. Bu...! Boleh gak uang jajan saya hari ini ditambah sepuluh ribu.

Ibu    : Untuk apa kamu Jajan banyak-banyak lebih baik kamu hemat uangnnya.

Tedy    : Begini bu, sebenarnya disekolah hari ini ada sumbangan  sukarela. Jadi boleh gak aku nyumbang.

Ibu       : oh kalau begitu boleh saja, nah ini uangnya!

Tedy    : Makasih bu!

Pada saat disekolah, aku terus memandang jam dinding dan berharap waktu istirahat cepat tiba. Sehingga aku pun tidak konsentrasi pada saat belajar dan seringkali dimarahi oleh guru karena tidak memerhatikan pelajaran.

Akhirnya waktu istirahat tiba, seperti biasa dia selalu memanggil saya untuk membelikan belanjaannya. Lalu aku pun menghampirinya, pada saat itu seluruh tubuhku tiba-tiba terpaku dan membisu, detak jantungku berdebar tak menentu. Mula-mula dengan gugup aku membacakan puisi yang kubuat tadi malam, lalu mengeluarkan sebuah hadiah dan coklat untuknya.

Desy   :  Ada apa ini?

Tedy   :  Se...se...sebenarnya ini ada hadiah untukmu!

Tiba-tiba ada seorang siswa masuk kedalam kelas, dan dia mengambil hadiahku.

Dedy   : Hadiah apa ini! murahan sekali, lebih baik dibuang kebak sampah saja.

Tedy   : Berani-beraninya kamu mengatakan seperti itu emangnya kamu siapa?

Dedy   : Perkenalkan namaku Dedy, aku pacarnya Desy!

Tedy   : Beneran itu Des?

Desy   : Iya! Dia itu ganteng, gagah, kaya lagi. Tidak seperti kamu, mana jelek, melarat lagi.

Pada saat itu hatiku sakit sekali, rasanya seperti diris oleh ribuan pisau. Aku pun kemudian lari dan bersembunyi dibawah meja guru. Hingga jam istirahat usai dan pak pelajaran Muatan Lokal pun dimulai.

Ketika Pak guru sampai dikelas dia pun tidak menyadari keberadaanku, dia langsung memulai pelajaran danmengumumkan bahwa siapa yang berminat untuk bernyanyi kedepan kelas untuk menampilkan bakatnya. Aku pun langsung bangkit dari bawah meja guru dan menawarkan diri, sehingga Pak guru pun sampai terkejut melihatku. Aku menyadari bahwa mungkin dengan menyanyikan sebuah lagu rasa sakit ini akan hilang.

Hargai Aku

Seringkali kau merendahkanku

Melihat dengan sebelelah matamu

Aku bukan siapa-siapa

Selalu saja kau anggapku lemah

Merasa hebat dengan yang kau punya

Kau sombongkan itu semua

Coba kau lihat dirimu dahulu

Sebelum kau nilai kurangnya diriku

Apa salahnya hargai diriku

Sebelum kau nilai siapa diriku...

Aku pun mendapatkan tepuk tangan yang meriah oleh teman-teman dan hatiku pun mulai merasa tenang tetapi ketika aku melihat dia, dia tidak memberi reaksi apapun kepadaku. Dia hanya diam membisu.

Pada saat pulang sekolah aku masih terbayang kejadian pada waktu istirahat tadi, aku sama sekali tidak bisa melupakannya.saat itu aku pun berpikir untuk bunuh diri karena apalah artinya hidup ini lagi bagiku. Keinginanku itu pun sepertinya dikabulkan oleh tuhan, tiba-tiba ada sebuah sepeda motor melaju dengan kencangnya mengarah padaku. Pada saat itu aku ingin menyeberang jalan, tetapi aku masih ngelamunin kejadian tadi, sehingga aku tidak melihat kanan-kiri. Kemudian dhaaar, aku pun tidak bisa merasakan apa-apa lagi.

Ketika aku sadar aku bertanya-tanya didalam hati apakah aku sedang berada diakhirat. Kemudian ibuku datang dan menjelaskan bahwa aku tadi ditabrak sepeda motor dan sekarang aku berada dirumah sakit. Aku pun setelah itu langsung minta maaf kepada ibuku.

Tedy   : Bu maafkan Tedy bu (sambil menangis)

Ibu      : Iya tidak apa-apa soal biaya rumah sakit nanti ibu bisa utang ketetangga.

Tedy   : Bukan itu Bu! Maafkan Tedy karena pagi tadi berbohong pada ibu, sebenarnya uang itu Tedy gunakan untuk membeli hadiah untuk seorang perempuan bu, tapi dia menolaknya.

Ibu       : Ya sudahlah, yang lalu biarlah berlalu tapi kamu jangan ulangi lagi ya dan janganlah kamu bersedih karena perempuan didunia ini bukan hanya dia saja! (berpelukan)

Akhirnya selama seminggu aku tidak hadir kesekolah dan banyak pelajaran yang ketinggalan . Ketika saya hadir kesekolah banyak guru dan teman-temanku menanyakan keadaanku. Aku pun malu untuk mengungkapkannya. Kejadian itu  pun hanya kuceritakan pada dua sahabatku syafiq dan rahmat. 

Syafiq pun menasehatiku dengan suatu hadis yang berbunyi "Cintailah seseorang itu sedang-sedang saja siapa tau suatu saat dia menjadi musuhmu. Dan bencilah seseorang itu sedang-sedang saja siapa tau suatu saat dia menjadi orang yang kamu sayang."  Dan Rahmat pun mengeluarkan kata-kata mutiaranya "Cintailah buku karena dia tidak akan pernah menyakitimu, Tetapi malah memberikan cahaya dan ilmu kepadamu."  Aku pun akan selalu mengingat nasehat mereka berdua dan bertekad untuk tidak berpacaran, lebih baik selagi muda inih aku belajar dengan giat agar nantinya menjadi orang yang sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun