Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Babad Ikhwan Mistis: Misi G30S/PKA

5 Mei 2020   11:33 Diperbarui: 5 Mei 2020   11:33 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang itu semakin mendekat, dan dalam jarak 5 meter Ical sudah bisa memverisikasi siapa itu. Setelah orang itu berjarak sekitar 2 meter, Ical melompat dengan segenap kekuatan dari balik semak-semak "Kena kau!". 

Tubuhnya seolah terbang, dan dengan pasti kemudian mendekap orang itu. Tubuh keduanya terhuyung ke tanah, kresek dan minuman yang dibawa orang itu, jatuh berserakan. Lalu dengan sekuat tenaga Ical terus mendekap orang itu yang terus meronta melakukan perlawanan. Pergumulan hebat terjadi.

Sampai kemudian tidak lama, Vey dan Rey mendengar suara keributan, mereka langsung mendekati lokasinya, betapa terkagetnya mereka ketika melihat Ical dan pelaku tengah bergumul di tanah. 

Rey menghubungi Dede dan menceritakan penangkapan pelaku. Tim penangkap dan Dede segera keluar dari kontrakan, melihat pelaku yang sudah tertangkap, mereka segera membawanya ke rumah aman.

Pelaku dibawa dengan hati-hati setelah bertarung keras dengan Ical. Sesampainya di rumah aman, pelaku diberi air dan baju ganti agar bisa tenang, lalu ditempatkan pada ruangan kedap suara. Di dalamnya terdapat dua buah kursi dengan satu meja yang diposisikan saling berhadapan. Pelaku kemudian dimasukan dan duduk di salah satu kursi. Tepat di depannya, Dede dan Bale masuk membawa berkas-berkas.

"Maaf membuat anda kotor begini" Ujar Dede ramah

"Apa-apaan ini?"

"Tidak apa-apa, hanya ingin meminta klarifikasi"

"Klarifikasi apa?"

"Baiklah, tidak berpanjang lebar, benarkah anda yang menempel banner provokasi di kampus?"

"Iya, itu saya!" Jawabnya tegas dan enteng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun