Bale dan Ical menjadi dua orang paling frontal dalam mengecam isi dari poster tersebut. Mereka lantas berinisatif untuk mengumpulkan seluruh anggota untuk membahas persoalan ini secara lebih komprehensif dan mendalam. Bursh sebagai komodor atau pimpinan tertinggi KIMBERLI jelas tidak tinggal diam, lewat pesan dalam grup ia mencoba melakukan rapat luar biasa, kurang lebih begini pesannya:
"Assalamualaikum Wr. Wb
Tabik!
Selamat petang rekan-rekan semua, mungkin beberapa hari ini kita diramaikan dengan poster yang sudah beredar di kampus. Hal ini tentu saja membuat geger warga kampus terutama akibat isi pesannya yang cukup kontriversial. Oleh karena itu, mengingat ini merupakan hal urgen yang perlu dicarikan solusinya bersama, maka saya mengundang para kamerad agar dapat hadir besok setelah jam istirahat bertempat di selasar masjid.
Saya berharap para kamerad dapat menyempatkan hadir karena pembahasan ini penting untuk dibicarakan. Akhir kata sampai berjumpa esok hari dan selamat beraktifitas kembali.
Tabik!
Wassalamualaikum Wr. Wb"
Mendengar perintah sudah diberikan oleh Bursh, para anggota yang lain otomatis langsung mematuhi arahan Bursh. Apalagi bagi Egi dan Izal yang kebetulan siang itu sudah ada janji dengan incarannya secara mendadak harus membatalkan agenda mereka. Kisah Izal cukup mengecewakan, akhwat yang sudah ia batalkan pertemuannya lalu marah dan update di sosial media seraya mendakwa bahwa Izal dan semua ikhwan tukang bohong. Kendati demikian Izal tetap tabah dan harus taat kepada arahan dari Bursh selaku komodor.
Untuk kasus Egi sebetulnya tidak berbeda jauh, hanya saja incarannya tidak sampau update sana sini, ia hanya membalas chat Egi dengan datar
"Maaf ya agenda besok harus di tunda nih, besok ada rapat mendadak"
"Hmmmm yaudah gpp" jawabnya