Mohon tunggu...
rahmaniarl
rahmaniarl Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Komunikasi Antar Pribadi dalam Kehidupan Sehari-hari

1 Januari 2025   22:06 Diperbarui: 1 Januari 2025   22:06 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunikasi Antar Pribadi

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari hubungan dengan sesama manusia atau bisa disebut dengan interaksi sosial. Terjalinnya suatu hubungan menyebabkan terjadinya interaksi dan komunikasi. Komunikasi antar pribadi merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia.  Komunikasi yang efektif tidak hanya membantu hubungan yang harmonis, tetapi  juga memengaruhi kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, keluarga, dan persahabatan. Definisi komunikasi menurut Wikipeda didalam buku Komunikasi Antar Pribadi karya Drs. Syahrul Abidin, MA, adalah suatu proses terjadinya saling bertukar pikiran, opini, atau informasi secara lisan, tulisan, ataupun isyarat. Kurang efektifnya komunikasi dapat terjadi ketika proses komunikasi hanya satu pihak saja yang aktif, sedangkan pihak lainnya bersifat pasif.  Hal ini disebut dengan komunikasi satu arah. Sebaliknya, jika pada saat terjadinya proses komunikasi diantara dua pihak yang sama-sama aktif, satu pihak berbicara pihak yang lain mendengarkan maka akan terjadinya komunikasi yang efektif. Komunikais itu disebut dengan komunikasi dua arah.

            Komunikasi antar pribadi memiliki relevansi atau kaitan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Keterkaitan komunikasi antar pribadi ini menjadi dasar dalam membangun hubungan yang kuat, baik dalam konteks keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.  Tidak hanya itu saja komunikasi ini melibatkan pertukaran pesan verbal dan non verbal yang dapat membantu menghindari kesalahpahaman, menyelesaikan konflik, dan menciptakan rasa saling menghargai.

            Meningkatkan kualitas hubungan melalui komunikasi antar pribadi ada beberapa Langkah penting yang dapat diterapkan dalam konteks keluarga, pertemanan, dan hubungan romantis.

1. Keluarga

Didalam hubungan keluarga ada langkah efektif yang dapat meningkatkan kualitas hubungan melalui komunikasi antar pribadi yaitu dengan meluangkan waktu yang berkualitas tanpa ada gangguan teknologi. Hal ini mengakibatkan adanya keterbukaan antar anggota keluarga sehingga dapat saling mengenal lebih dalam para anggota keluarga. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan menggunakan bahasa yang membangun untuk menciptakan suasana saling mendukung.

2. Pertemanan

Untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan teman dapat dimulai dengan adanya keterbukaan satu sama lain untuk bertukar pikiran, dukungan secara emosional, serta dapat mempererat hubungan yang terjalin dengan adanya komunikasi non-verbal seperti senyuman dan kontak mata.

3. Hubungan Romantis (Pasangan)

Dalam hubungan yang telah dijalin penting nya untuk saling mengungkapkan perasaanya dengan jujur tanpa ada kebohongan, lalu dapat memahami kebutuhan masing-masing pasangan, serta dapat menyelesaikan konflik yang terjadi dengan cara tindakan yang mengarah pada pembangunan, perbaikan, dan Solusi atau yang bisa disebut dengan konstruktif.

            Banyak aspek lain yang mendukung bahwa komunikasi antar pribadi itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Seperti, komunikasi dalam pekerjaan, Masyarakat dan budaya, dan mental. Adapun juga macam-macam komunikasi, komunikasi verbal dan non-verbal, lalu ada pula mengenai bagaimana tantangan yang dihadapi saat komunikasi antar pribadi berlangsung serta bagaimana cara meningkatkat kemampuan kita saat berkomunikasi. Hal-hal tersebut akan diulas lebih lanjut pada artikel ini.

Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Secara umum, komunikasi adalah segala bentuk perilaku seseorang, baik verbal maupun nonverbal, yang mendapatkan respons dari orang lain.

1. Komunikasi verbal

bentuk komunikasi yang menggunakan simbol atau kata-kata, baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal dibagi menjadi dua jenis:

  • Komunikasi lisan, yaitu interaksi langsung antara pembicara dan pendengar untuk memengaruhi perilaku penerima, seperti melalui tatap muka, telepon, radio, atau televisi.
  • Komunikasi tulisan, yaitu penyampaian informasi dalam bentuk simbol-simbol tertulis, seperti memo, surat, buku panduan, gambar, atau laporan.

Jenis komunikasi verbal lain adalah pengendalian ekologis (ecological control). Pengendalian ekologis adalah jenis komunikasi verbal yang memengaruhi perilaku melalui pengaturan lingkungan, seperti desain ruang yang rapi dan dekorasi yang harmonis, yang mencerminkan status dan memengaruhi persepsi orang lain.

Meskipun teknologi seperti ponsel dan internet mempermudah komunikasi, interaksi tatap muka tetap lebih unggul karena memungkinkan umpan balik langsung dan pemahaman yang lebih baik, sehingga informasi yang disampaikan lebih kaya. Terdapat beberapa Keterbatasan Komunikasi Verbal:

  • Keterbatasan Kata. Kata hanya mewakili sebagian realitas dan sering kali bersifat sederhana atau dikotomis (misalnya baik-buruk).
  • Ambiguitas. Kata bisa memiliki makna yang berbeda tergantung konteks dan latar belakang budaya.
  • Pengaruh Budaya. Makna kata bisa berbeda di berbagai budaya, sehingga bisa menyebabkan kesalahpahaman

2. Komunikasi nonverbal

Cara berkomunikasi menggunakan isyarat atau pesan tanpa kata-kata, baik yang diucapkan maupun ditulis. Secara teori, komunikasi nonverbal dan verbal bisa dibedakan. Namun, dalam praktiknya, keduanya saling mendukung dan melengkapi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari. Dapat juga diartikan Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata, tetapi melalui bahasa tubuh, ekspresi wajah, gestur, kontak mata, jarak, dan suara (intonasi, volume, kecepatan berbicara).

Jalaluddin Rakhmat (1994) mengklasifikasikan pesan nonverbal menjadi enam jenis:

  • Pesan Kinestik. Disampaikan melalui gerakan tubuh, seperti ekspresi wajah, gerakan tangan, dan postur tubuh yang menggambarkan emosi atau sikap.
  • Pesan Gestural. Pesan yang disampaikan melalui gerakan tubuh, terutama tangan dan mata, yang menunjukkan makna tertentu.
  • Pesan Proksemik. Disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang, mencerminkan kedekatan atau keakraban.
  • Pesan Artifaktual. Disampaikan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik, yang mencerminkan citra diri.
  • Pesan Paralinguistik. Berhubungan dengan cara mengucapkan kata-kata, yang dapat mengubah arti pesan tergantung intonasi dan pengucapannya.
  • Pesan sentuhan. Disampaikan melalui kulit, yang dapat merasakan emosi seperti kasih sayang, ketakutan, kemarahan, atau perhatian

Tantangan Dalam Komunikasi 

Tantangan dalam komunikasi antar pribadi melibatkan beberapa faktor yang dapat menghambat penyampaian pesan:

1. Perbedaan cara pandang.  Miskomunikasi sering terjadi karena sudut pandang yang berbeda antara komunikator dan komunikan.

2. Konteks. Kehilangan fokus pada topik pembicaraan dapat mengganggu penyampaian pesan.

3. Hubungan. Kualitas hubungan mempengaruhi efektivitas komunikasi.

4. Gangguan lingkungan. Suara bising atau kondisi fisik yang tidak mendukung dapat menghalangi komunikasi.

5. Hambatan dalam penyandian. Kesulitan memahami simbol, bahasa, atau gestur yang digunakan dapat menghambat komunikasi.

6. Komunikan. Komunikan yang tidak memberikan tanggapan, karena ketidakpercayaan atau prasangka, dapat menyebabkan komunikasi terhambat.

7. Feedback. Keterlambatan dalam memberikan umpan balik, karena faktor waktu dan ruang yang tidak sama, dapat mengganggu komunikasi.

8. Hambatan fisik. Gangguan kesehatan pada komunikator atau komunikan dapat mempengaruhi komunikasi.

9. Semantik. Penggunaan bahasa yang terlalu rumit atau basa-basi dapat membuat pesan sulit dipahami.

10. Psikologis. Meskipun komunikasi berjalan dengan baik, perbedaan harapan dan tujuan dapat menyebabkan kesalahpahaman.

Pentingnya Empati dalam Komunikasi

Empati dapat diartikan sebagai kemampuan yang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain. Empati adalah mencoba memahami perasaan orang lain dan ikut merasakannya.

Berikut beberapa alasan mengapa empati sangat penting dalam berkomunikasi:

  • Membangun kepercayaan: Dengan membangun kepercayaan, orang lain aku merasa lebih dihargai dan dipercaya. Mereka akan lebih jujur dan terbuka saat berkomunikasi dengan kita.
  • Mengurangi konflik: Konflik muncul dengan kurangnya pemahaman, dengan empati kita lebih bias memahami sudut pandang orang lain sehingga konflik bias diminimalisir.
  • Meningkatkan kualitas hubungan: Empati membuat hubungan jadi lebih bermakna, baik hubungan pribadi, kerja, maupun social.

Berikut beberapa tips agar kita bisa lebih empati dalam berkomunikasi:

  • Mendengarkan dengan Seksama: Tunjukkan bahwa kita peduli dengan cara fokus dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
  • Bahasa Tubuh yang Positif: Tunjukkan perhatian lewat bahasa tubuh. Mengangguk, kontak mata, dan senyum bisa menunjukkan bahwa kita benar-benar mendengarkan dan peduli.
  • Gunakan Kata-Kata yang Mendukung: Hindari kata-kata yang menghakimi atau menyalahkan. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang menunjukkan kita memahami perasaan mereka. Contoh, "Saya mengerti kok, pasti itu tidak mudah untuk kamu."
  • Validasi Perasaan Mereka: Kadang, orang hanya butuh didengar dan dipahami. Katakan sesuatu seperti, "Pasti kamu merasa sedih sekali ya, saya bisa mengerti perasaan kamu."

Pengaruh Pada Kesehatan Mental

Kesehatan mental didefinisikan sebagai kemampuan individu untuk memiliki kesejahteraan, kemampuan untuk mewujudkan potensi diri, kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal dalam berbagai situasi kehidupan, dan kemampuan untuk bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta dapat berkontribusi terhadap komunitasnya.

Komunikasi interpersonal cukup berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Pasalnya komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh seseorang bisa memengaruhi cara orang berpikir dan menerima pesan yang disampaikan oleh orang lain. Sebagai contoh peran orang tua dalam komunikasi dengan sang anak membuat anak tersebut menerima dan merasakan apa yang telah orang tua nya sampaikan, sehingga tindakan yang anak tersebut lakukan merupakan pengaruh dari komunikasi dirinya dengan orang tuanya.

Tidak hanya itu, lingkungan pertemanan, lingkungan kerja dan tempat-tempat dimana komunikasi interpersonal dapat terjadi juga memungkinkan untuk memengaruhi kesehatan mental seseorang. Jika seseorang berada di lingkungan yang positif dan supportif, maka kesehatan mental mereka akan cenderung mengarah ke mental yang sehat dibandingkan sebaliknya.

Pada saat ini sudah banyak dokter-dokter spesialis kejiwaan yang menggunakan komunikasi sebagai teknik pengobatan. Dokter-dokter ini merawat pasiennya pun tidak hanya dengan mendiagnosa dan memberikan obat, tetapi juga melakukan komunikasi dan memberikan konseling kepada pasien-pasien mereka. Hadirnya psikolog dan psikiater membantu pasien mereka untuk merasa lebih terbuka, terlebih lagi bagi mereka yang merasa tidak punya teman atau tempat untuk meluapkan isi pikiran mereka.

Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Antar Pribadi

Menurut Supratiknya (1995), agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat, dan produktif dengan orang lain, kita perlu memilki sejumlah keterampilan dasar berkomunikasi. Menurut Johnson (1981), beberapa keterampilan dasar yang perlu dimiliki meliputi:

Pertama, kita harus mampu saling memahami. Secara rinci, kemampuan ini adalah sikap percaya, pembukaan diri, keinsafan diri dan penerimaan diri.

Kedua, kita harus mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan kita secara teat dan jelas. Kemampuan ini juga disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat dan arasa senang serta kemampuan menengarkan dengan caa yang akan menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi kita. Dengan saling menungkapkan pikiran-perasaan dan saling mendengarkan, kita memulai, mengembangkan, dan memelihara komunikasi dengan orang lain.

Ketiga, kita harus mampu saling menerima dan saling memberikan dukungan atau saling menolong. Kita harus mampu menanggapi keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukkan sikap memahami dan bersedia menolong sambil memberikan bombongan atau contoh seperlunya, agar orang tersebut mampu menemukan pemecahan-pemecahan yang konstruktif terhadap masalahnya.

Keempat, kita harus mampu memecahkan konflik atau bentuk-bentuk masalah antar pribadi lain yang mungkin muncul dalam komunikasi kita dengan orang lain, melalui cara-cara yang konstruktif. Artinya, dengan cara-cara yang semakin mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita dan menjadikan komunikasi kita itu semakin tumbuh dan berkembang. Kemampuan ini sangat penting untuk mengembangkan dan menjaga kelangsungan komunikasi kita.

Komunikasi Dalam Masyarakat dan Budaya

Alo Liliweri (2003, p. 13) mendefinisikan proses komunikasi antar budaya sebagai interaksi antarpribadi dan komunikasi antar pribadi  yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya (intercultural communication) menyatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat 2 (dua) budaya yang berbeda dan kedua budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.

Secara spesifik menurut Linton (1945: 32), budaya merupakan konfigurasi perilaku manusia dari elemen-elemen yang ditransformasikan oleh anggota masyarakat. Secara umum budaya telah dianggap sebagai milik manusia dan digunakan sebagai alat komunikasi sosial yang didalamnya terdapat proses imitasi (peniruan).

- Memahami komunikasi dan Budaya

Pembicaraan tentang komunikasi akan diawali dengan asumsi bahwa komunikasi berhubungan deangan kebutuhan manusia dan terpenuhinya kebutuhan berinteraks dengan manusia-manusia lainnya. Kebutuhan berhubungan sosial ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi.

Proses komunikasi melibatkan unsur-unsur sumber (komunikator), pesan, media, penerima dan efek. Disamping itu proses komunikasi juga merupakan sebuah proses yang sifatnya dinamik, terus berlangsung dan selalu berubah, dan interaktif, yaitu terjadi antara sumber dan penerima. Proses komunikasi juga terjadi dalam konteks fisik dan konteks sosial, karena komunikasi bersifat interaktif sehingga tidak mungkin proses komunikasi terjadi dalam kondisi terisolasi. Konteks fisik dan konteks sosial inilah yang kemudian merefleksikan bagaimana seseorang hidup dan berinteraksi dengan orang lainnya sehingga terciptalah pola-pola interaksi dalam masyarakat yang kemudian berkembang menjadi suatu budaya.

Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok (Mulyana, 1996:18)

Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan satu sama lain, karena budaya tidak hanaya menentukan siapa bicara dengan siap, tentang aa dan bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan. Budaya merupakan landasan komunikasi sehingga bila budaa beraneka ragam maka beraneka ragam pula praktek-praktek komunikasi yang berkembang.

- Hubungan Komunikasi dan Masyarakat

Setiap masyarakat akan mempunyai sistem komunikasi sendiri-sendiri, maka dengan sendirinya demi kelangsungan hidupnya, setiap masyarakat dapat membentuk kebudayaannya (Depdikbud, 1995:21). Bahasa menjadi inti dari komunikasi sekaligus sebagai pembuka realitas bagi manusia. Kemudian dengan komunikasi, manusia membentuk masyarakat dan kebudayaannya. Sehingga bahasa secara tidak langsung turut membentuk kebudayaan pada manusia.

Hubungan antara komunikasi dan kebudayaan secara konseptual terkonsentrasi pada hubungan perlintasan komunikasi verbal dan non verbal antar kelompok sosial dalam masyarakat. Maka komunikasi antar budaya umumnya mempelajari beberapa hal diantaranya adalah: pertama, kode dan saluran meliputi cara berbicara, teori dan penelitian verbal, teknik komunikasi internasional, bahasa dan politik, kebudayaan visual, dan analisis diskursus komunikasi serta kebudayaan, kedua, praktek kebudayaan, contoh retorika dan masyarakat, politik, budaya, dan media dan kebijakan dalam negeri, komunikasi antar pribadi, aplikasi kritik teori dalam media massa, media gender dan ras, ketiga, metode penelitian meliputi metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, penelitian lapangan dalam komunikasi, analisis isi, kritik retorika, dan penelitian filsafat.

Komunikasi antar budaya meliputi komunikasi yang melibatkan peserta mewakili pribadi, antar pribadi, kelompok dengan tekanan perbedaan latar belakang kebudayaan yang mempengaruhi perilaku komunikasi para peserta.

Komunikasi antar buadaya adalah proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Identitas dan perbedaan profesi yang terjadi membentuk satu kelompok dan mengidentifikasinya dengan cara yang beragam (Liliweri, 2005:368).

Manusia dalam konteks komunikasi antar budaya yaitu selalu berkomunikasi dengan sesamanya melintasi ruang dan waktu. Semua konteks tersebut sering kali ada dalam bentuk manusia, namun perlu difahami bahwa konteks itu merupakan kombinasi yang melibatkan para peserta komunikasi yang mengisi ruang dan waktu komunikasi.

Untuk menetukan salah satu kunci efektif komunikasi antar budaya adalah pengakuan faktor-faktor pembeda yang memengaruhi peserta komunikasi, aa itu etnik, rasa atau kelompok kategori, yang memiliki kebudayaan tersendiri. Perbedaan-perbedaan itu meliputi nilai, norma, kepercayaan, bahas, sikap dan persepsi, semuanya sangat menentukan pola-pola komunikasi antar budaya. Kalau perbedaan itu tidak kita sadari maka akan mengakibatkan kesalah pahaman, prasangka, stereotif dan sikap diskriminatif.

Kesimpulan

 Komunikasi antar pribadi adalah elemen penting dalam kehidupan sehari-hari yang mendukung hubungan harmonis dalam keluarga, pekerjaan, dan pertemanan. Komunikasi yang efektif, baik verbal maupun non-verbal, memungkinkan pertukaran pikiran, perasaan, dan informasi secara jujur serta menghindari kesalahpahaman. Dalam keluarga, waktu berkualitas dan keterbukaan mempererat hubungan, sementara dalam pertemanan dan hubungan romantis, kejujuran dan empati menjadi kunci utama.

Meski penting, komunikasi sering menghadapi tantangan seperti perbedaan pandangan, hambatan bahasa, dan gangguan lingkungan. Oleh karena itu, kemampuan mendengarkan, empati, dan penyelesaian konflik secara konstruktif sangat diperlukan. Lingkungan komunikasi yang positif juga berpengaruh pada kesehatan mental, mendukung kesejahteraan individu, dan sering digunakan dalam terapi psikologis. Dengan memahami perbedaan budaya, komunikasi antar pribadi menjadi lebih efektif, menghindari prasangka, dan memperkuat hubungan. Komunikasi yang baik adalah keterampilan fundamental yang mendukung hubungan bermakna dan kesuksesan hidup.

Daftar Pustaka

Triningtyas, D. A. (2016). Komunikasi antar pribadi. CV. AE MEDIA GRAFIKA.

Muchtar, K., Koswara, I., & Setiaman, A. (2016). Komunikasi antar budaya dalam perspektif antropologi. Jurnal manajemen komunikasi, 1(1), 113-124.

Abidin, S. (2022). Komunikai Antar Pribadi. PT. Literasi Nusantara Abadi Grup.

Al Firdaus, M. (2024). Analisis Hambatan Dan Strategi Komunikasi Antar Pribadi Analisis Hambatan Dan Strategi Komunikasi Antar Pribadi Anak Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Karanganyar. Jur Komunitas, 23–38.

Badriyah, S. (n.d.). Komunikasi Interpersonal : Komunikasi Antar Pribadi. Retrieved from:https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-interpersonal/#google_vignette

UNIVERSITY, B. (n.d.). Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kesehatan Mental Remaja. Retrieved from:https://communication.binus.ac.id/2022/12/16/pengaruh-komunikasi-interpersonal-terhadap-kesehatan-mental-remaja/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun