Dari dalam ruangan Dendy berjalan dengan santai. Ia melangkah dengan percaya diri. Ia pulang gara-gara ART menelfon kalau Bu Sartika terlihat kelelahan gara-gara berlari mengejar pihak catering yang bablas pulang.
Tap
TapÂ
Tap
Terdengar suara sepatu menggema. Sumber suara terdengar semakin mendekat, jantung Ghea pun semakin tak karuan.
"Ma, ini uangnya."
Ghea menoleh ke arah sumber suara dan pandangan keduanya bertemu. Sontak Dendy membelalakan matanya. Wajahnya berubah gusar sedangkan Ghea kembali menundukkan wajahnya.
Bu Sartika berdiri lalu menerima uang pemberian dari putranya. Dendy kembali masuk ke dalam setelah menyerahkan uangnya.
"Mbak, ini uangnya. Oh ya, nitip salam ya sama Mama kamu. Nanti malam saya ada acara syukuran kecil-kecilan, Jeng Andini sudah saya kirimi undangannya kok. Datang ya."
Ghea hanya manggut-manggut.
"Saya permisi dulu, Bu." Ghea menjabat tangan Bu Sartika lalu meninggalkan ruang tamu.