Mohon tunggu...
Rahayu Lestari Putri
Rahayu Lestari Putri Mohon Tunggu... Penulis - Nulis, Ngereview Buku, Penikmat Musik dan Suka Hal- Hal Baru.

Learn To Be Good.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Makna di Balik "Kamu Nggak Harus Nyenengin Semua Orang"

28 Januari 2021   21:08 Diperbarui: 29 Januari 2021   12:08 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari filsafat Stoa, kita bisa belajar memilah- milah. Mana yang sekiranya bisa membuat kita menjadi manusia yang bertumbuh. Kita harus paham dulu, mana sesuatu yang berada di bawah kendali mana yang di luar kendali.

Selama kita tidak menyakiti  dan menghakimi orang lain, ya kenapa harus takut? Iya kan? Jadi, saya rasa jangan terlalu memperdulikan perkataan orang. Intinya, ambil positifnya saja, buang yang buruk- buruk.

Jika kita sudah memahami alur tersebut, maka kita tidak perlu lagi untuk merasa bersalah kepada orang lain. Eits, kecuali kalau memang kita salah, ya! Alias atas dasar ulah kita sendiri. Jangan lupa untuk meminta maaf, hehe. Yang terpenting adalah bahagiakan orang- orang terdekat. Tekan baik- baik kalau ingin emosi. Ingat, satu perkataan buruk bisa membekas di hati sampai bertahun- tahun, bukan? Hati- hati dengan hati, eh lisan!

Bubulan, 28 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun