Hal yang berada di bawah kendali kita atau tidak?
Sekarang tahu kan jawabannya, hihi.
Betul banget..!
Tindakan orang lain, opini orang lain merupakan sesuatu yang berada di luar kendali kita. Dengan demikian, kita tidak perlu terlalu merasa bersalah jika belum bisa membantu orang lain secara maksimal. Ya, karena memang hal- hal tersebut bukan berada di bawah kendali kita.
Contohnya seperti ini,Â
Misalnya kamu adalah seorang seniman. Kamu dikomentarin sana- sini. Banyak sih, yang bilang kalau karya kamu bagus. Pun, sebaliknya ada beberapa netizen yang menghujat. Berkomentar ini itu. Namun, tak kunjung memberikan masukan atau sekadar solusi kecil- kecilan.
Nah, kira- kira apa yang kita lakukan jika kita berada di posisi seniman tersebut?
Nggak mungkin, kan kita harus meladeni nyinyiran netizen sebanyak itu? Wah, bisa- bisa kamu jadi insecure karena komentar sana- sini dan takut untuk berkarya lagi.
Nah, di sinilah pentingnya mengenal dan belajar Filsafat Stoa atau Stoisisme. Ketika kita mengenal filsafat ini, sedikit demi sedikit pikiran kita akan mengerti, bahwa tidak semua yang kita lakukan harus membuat orang senang. Betul apa betul?
Ingat, kita juga manusia, hehe. Pasti ada kalanya salah dan lupa. Dalam filsafat Stoa, kita diajari untuk menganalisis kejadian dalam kehidupan sehari- hari. Terutama dalam menyikapi kasus seorang seniman tadi.Â
Sekiranya banyak nyinyiran netizen yang pedas, sepedas seblak level 10, ya biarkan saja. Selama itu dapat memotivasi untuk terus berkarya, ambil positifnya aja. Yang terpenting, jangan dibawa sampai ke alam mimpi, ya! Hingga nggak bisa tidur karena kepikiran omongan orang. Itu lebay namanya! Eits, itu kata buku yang bersampul kuning dengan dominan warna putih, lho ya! hehe.
Jadi, Kamu Nggak Harus Nyenengin Semua Orang memang ada benarnya. Namanya juga manusia, ya! terkadang ada yang suka. Pun, ada pula yang kurang atau tidak suka. Eh, tapi do'a saya semoga banyak yang suka aja, ya! Nggak boleh, lah mikir yang jelek- jelek dulu. Su'udzon namanya. Heheu.