Mohon tunggu...
Rahayu Juwarini
Rahayu Juwarini Mohon Tunggu... Guru - Guru aktif di MTSN 1 Kediri

Lahir 23 Juni 1972 tamat S1 tahun 1995 sekarang mnempuh S2 Di IAIN Kediri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jarik Mak Nar

23 Desember 2021   23:33 Diperbarui: 23 Desember 2021   23:36 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mak Mar mengulurkan tangannya dan menyentuh pipiku.

"Cantik seperti mamanya." gumam mak Nar.

Aku tersenyum sebagai ucapan terima kasih karena sudah dipuji cantik. 

Sambil berjalan pulang eyang dan Mak Nar terlibat dalam obrolan ringan tentang keluarga masing-masing. Dan aku hanya sebagai pendengar setia. 

Sampai akhirnya Eyang menawari pekerjaan kepada Mak Nar untuk mau membantu menemani Eyang di rumah dan mambantu menjagaku dari pada menganggur. Dan Mak Nar menyanggupinya. Jadilah Mak Nar sebagai pengasuhku mulai saat itu ketika aku mulai masuk TK.

Mak Nar begitu setia dan patuh kepada keluarga eyang, tidak banyak menuntut dan pandai menempatkan diri di dalam keluarga besar kami. Saudara-saudara eyang memuji pekerjaan dan tindak tanduk Mak Nar bahkan ada yang menawari untuk bekerja di keluarganya. tetapi dengan halus Mak Nar menolak. 

Ada gerakan kecil di genggaman tanganku, aku terkejut dan tersadar dari kenangan kecilku bersama Mak Nar. Tangan Mak Nar bergerak. Aku mengucap syukur kepada Allah akan tanda tersebut, masih ada tanda kehidupan di tubuh lemah di depanku ini. Ku dekatkan mulutku ke telinga Mak Nar dan menuntun Mak Nar berdoa semoga Allah memberikan kesembuhan kepada beliau. 

"Laa haula walaa quwwata illa billah." ku bisikan lembut di telinga beliau.

"Mak...Lily sayang sama Mak Nar." sedikit terisak ketika kuucapkan kata itu.

"Mak harus kuat ya...." semakin bergetar suaraku

"Sembuh ya Mak...sembuh..." semakin parau suaraku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun