Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

"Ubur-Ubur Ikan Lele, Gas Elpiji Langka Le!"

2 Februari 2025   20:34 Diperbarui: 3 Februari 2025   10:53 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, kebijakan ini juga dapat dilihat dari perspektif yang berbeda, yang menekankan pentingnya distribusi yang adil atas sumber daya dan manfaat sosial.

Pemerintah, dalam hal ini, berusaha memastikan bahwa subsidi energi diberikan secara lebih merata kepada mereka yang benar-benar membutuhkan---yaitu, rumah tangga miskin---dan mengurangi ketidakadilan distribusi yang terjadi selama ini.

Meskipun demikian, kebijakan ini perlu memperhatikan aspek keadilan prosedural yang menyangkut kemudahan akses bagi kelompok masyarakat yang mungkin mengalami kesulitan dalam membeli LPG melalui pangkalan resmi.

Dampak Kebijakan

a. Gangguan terhadap Usaha yang Bergantung pada LPG

Bagi banyak pedagang kaki lima, tukang bakso keliling, penjual gorengan, dan usaha kecil lainnya, LPG 3 kg merupakan bahan bakar utama untuk menjalankan bisnis mereka.

Mereka mengandalkan pasokan gas dengan harga subsidi yang terjangkau untuk mempertahankan daya saing harga jual.

Dengan adanya kebijakan ini, yang membatasi pembelian hanya melalui pangkalan resmi, akan ada beberapa dampak yang signifikan terhadap operasional mereka.

Penurunan Aksesibilitas

Pedagang kecil yang sebelumnya membeli LPG 3 kg secara eceran dari pengecer atau pasar tradisional kini akan kesulitan untuk mengakses LPG dengan cara yang sama.

Banyak dari mereka tinggal di daerah-daerah yang jauh dari pangkalan resmi, atau di daerah yang belum memiliki infrastruktur distribusi yang memadai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun