Masyarakat yang beragam ini, meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, dapat merayakan hari besar ini bersama-sama, merasakan semangat kebersamaan, dan menyambut tahun baru dengan doa dan harapan yang baik.
Mitos hujan yang datang bersama Imlek menggambarkan bagaimana masyarakat Tionghoa di Indonesia mengaitkan fenomena alam dengan kehidupan sosial dan spiritual mereka.
Melalui perayaan ini, masyarakat Indonesia menunjukkan kedalaman budaya yang melampaui batas etnis dan agama, sekaligus menghargai pentingnya keberagaman.
Dengan cara ini, Imlek menjadi lebih dari sekadar perayaan Tahun Baru; ia menjadi momen untuk memperkuat ikatan sosial dan merayakan keberagaman yang menjadi inti dari kekuatan budaya Indonesia.
Bagimana dengan daerah kamu, apakah hari ini hujan?
Referensi:
Lindawati, Amelia., & Listyo Yuwanto. 2024. Mitos tradisi Imlek ditinjau dari teori kebutuhan Maslow. Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan, dan Humaniora. Vol. 8, No. 2, hal. 2469-2476. DOI: 10.36526/js.v3i2.4632.
Daulay, Arifah Mufaradiba., & Apriliani Lase. 2023. Dinamika akulturasi budaya Tionghoa Kota Medan: Studi kasus perayaan tahun baru Imlek di Kota Medan. JIPSI (JURNAL ILMIAH PARIWISATA IMELDA). Vol. 1 No. 2 (Juli),hal. 1-8.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI