Center of Economic and Law Studies (CELIOS) baru-baru ini merilis hasil evaluasi kinerja 100 hari Prabowo-Gibran. Hasilnya, sangat jauh berbeda dengan lembaga lainnya seperti Litbang Kompas.
Perbedaan yang mencolok itu disebabkan karena CELIOS menggunakan metode yang tidak lazim, dikenal dengan nama expert judgement method. Metode ini berbasis pada pendekatan kualitatif, sementara lazimnya adalah kuantitatif.
Meskipun expert judgement menawarkan wawasan dari para ahli, namun dalam praktiknya, penggunaan metode ini dapat mengundang kontroversi dan potensi kesalahan metodologis yang berimplikasi pada keakuratan hasil survei.
Artikel ini tidak sedang mencari mana yang benar dan salah. Pun, tidak mempertentangkan antara mazhab kuantitatif dengan kualitatif dalam sebuah penelitian. Keduanya memiliki kelebihan dan keterbatasannya sendiri.
Justru, jika keduanya digunakan dengan teknik yang tepat...Sekali lagi, tepat! Secara bersamaan dalam periode tertentu, akan semakin mendekatkan penelitian pada keakuratan yang tinggi.
Kita akan lanjutkan pembahasannya, namun saya menyarankan kompasianer membaca tiga tulisan saya sebelumnya yang membahas topik terkait ini:
Dengan demikian, diskusi kali ini akan lebih konstruktif lagi.