Angka ini mencatatkan lonjakan signifikan dibandingkan dengan pemerintahan sebelumnya, yang tercatat di angka 65 persen pada periode yang sama.
Rakyat Indonesia tampaknya memberikan ruang yang lebih besar bagi Prabowo dan kabinetnya untuk melakukan pembenahan, meski tentu harapan mereka tetap tinggi.
Namun, angka ini juga menunjukkan bahwa masih ada 30 persen dari populasi yang meragukan kemampuan pemerintah untuk membawa perubahan signifikan.
Segmen ini, meskipun tidak dominan, memerlukan perhatian lebih dalam hal komunikasi kebijakan dan pengelolaan ekspektasi masyarakat.
Program-Program Populis: Fokus pada Kesejahteraan Rakyat
Salah satu ciri khas dari pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo adalah implementasi program-program populis yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari masyarakat.
Kabinet Merah Putih telah meluncurkan 17 program prioritas, termasuk delapan program hasil terbaik cepat (quick win) yang dirancang untuk memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Salah satu program yang mendapat perhatian adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang mulai dilaksanakan pada 6 Januari 2025, bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat.
Selain itu, keputusan untuk membatalkan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen menjadi pembatasan hanya untuk barang premium juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.
Kenaikan upah minimum nasional sebesar 6,5 persen pada 2025, membawa dampak besar terhadap penilaian publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.