Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menyelami Kedalaman Empati, dari Kasus Deddy Corbuzier hingga Teori Hoffman

20 Januari 2025   16:09 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:50 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). (Foto: KOMPAS/MOHAMAD FINAL DAENG)

Dengan pengalaman beliau yang pernah shooting di TransTV, menyatakan bahwa menu MBG yang hanya Rp10.000 itu tidak bisa dibandingkan dengan makanan box untuk shooting.

Feyfey adalah komentar diurutan terakhir. Komentar pertama kali datang dari pemilik akun kompasiana.com/owenjuve dengan nama Yulius Roma Patandean. Beliau menulis, "MBG memang perlu dilihat dengan kacamata bijak di tengah plus minus pelaksanaannya."

"Terima kasih, tulisannya mewakili isi hati banyak orang," komentar Niala Cita pemilik akun kompasiana.com/nialacitaliayudi6112.

Karena keterbatasan ruang, maka saya tidak bisa menukil semua komentar kompasianer di sini. Intinya, rekan-rekan kompasianer membagikan komentarnya secara positif dan mengajak DC untuk mengoreksi tindakannya yang kurang baik tersebut.

2. Artikel Utama

Termasuk saya, semua kompasianer tentu akan bungah hatinya ketika tulisannya mendapat apresiasi sebagai Artikel Utama (AU). Kompasiana tentu mempunyai ukuran tersendiri untuk menetapkan predikat tersebut. Ini bukan bentuk keangkuhan. Tapi tanggung jawab atas semua isi artikel.

3. Munculnya artikel Teori Empati

Sesungguhnya yang paling membuat hati saya bungah adalah per 18-20 Januari 2025 sekira 150an artikel dengan topik perkembangan empati dan moral serempak diunggah oleh para kompasianer. Hanya dalam waktu 3 hari.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kedalaman teoritik terhadap isu kekerasan terhadap anak, termasuk kekerasan verbal, yang dituangkan ke dalam sebuah artikel dengan beragam pendekatan dan sudut pandang merupakan momentum kesadaran baru.

Publik turut aktif dalam menjaga pertumbuhan anak-anak penerima manfaat MBG, maupun anak-anak lain yang belum menerimanya. Bravo!

Tentang Teori Empati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun