Tantangan Geopolitik
1. Keseimbangan Hubungan Diplomatik
Indonesia harus menjaga keseimbangan dalam hubungannya dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang mungkin tidak selalu sejalan dengan kepentingan BRICS.
Dengan adanya persaingan antara blok Barat dan negara-negara BRICS, Indonesia perlu mengelola hubungan ini secara hati-hati untuk menghindari ketegangan diplomatik.
2. Dinamika Internal BRICS
BRICS terdiri dari negara-negara dengan kepentingan dan ideologi yang beragam. Misalnya, hubungan yang sering tegang antara China dan India dapat mempengaruhi stabilitas kelompok ini.
Indonesia harus mampu menavigasi dinamika ini agar dapat memberikan kontribusi yang berarti tanpa terjebak dalam konflik internal.
3. Ketergantungan Ekonomi Baru
Bergabung dengan BRICS dapat menciptakan risiko ketergantungan baru terhadap ekonomi anggota lainnya.
Jika salah satu negara mengalami krisis atau konflik, dampaknya bisa langsung dirasakan oleh Indonesia, terutama dalam hal stabilitas ekonomi.
Tantangan Ekonomi
1. Akses ke Pasar dan Investasi
Keanggotaan di BRICS membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan akses ke pasar negara berkembang lainnya.
Namun, Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara anggota lainnya yang mungkin memiliki keunggulan lebih besar dalam sektor tertentu, seperti China di bidang manufaktur dan India di sektor teknologi.
2. Reformasi Sistem Keuangan Global
Sebagai anggota BRICS, Indonesia diharapkan berkontribusi pada reformasi lembaga keuangan global.