Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Jurnalis - Pegiat Sosial⎮Penulis⎮Peneliti

Masa muda aktif menggulingkan pemerintahan kapitalis-militeristik orde baru Soeharto. Bahagia sbg suami dgn tiga anak. Lulusan Terbaik Cumlaude Magister Adm. Publik Universitas Nasional. Secangkir kopi dan mendaki gunung. Fav quote: Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Resmi! Indonesia Anggota Penuh BRICS: Harapan dan Tantangan

7 Januari 2025   20:08 Diperbarui: 7 Januari 2025   20:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: galeri.kemlu.go.id

Tantangan Geopolitik

1. Keseimbangan Hubungan Diplomatik
Indonesia harus menjaga keseimbangan dalam hubungannya dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, yang mungkin tidak selalu sejalan dengan kepentingan BRICS.

Dengan adanya persaingan antara blok Barat dan negara-negara BRICS, Indonesia perlu mengelola hubungan ini secara hati-hati untuk menghindari ketegangan diplomatik.

2. Dinamika Internal BRICS
BRICS terdiri dari negara-negara dengan kepentingan dan ideologi yang beragam. Misalnya, hubungan yang sering tegang antara China dan India dapat mempengaruhi stabilitas kelompok ini.

Indonesia harus mampu menavigasi dinamika ini agar dapat memberikan kontribusi yang berarti tanpa terjebak dalam konflik internal.

3. Ketergantungan Ekonomi Baru
Bergabung dengan BRICS dapat menciptakan risiko ketergantungan baru terhadap ekonomi anggota lainnya.

Jika salah satu negara mengalami krisis atau konflik, dampaknya bisa langsung dirasakan oleh Indonesia, terutama dalam hal stabilitas ekonomi.

Tantangan Ekonomi

1. Akses ke Pasar dan Investasi
Keanggotaan di BRICS membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan akses ke pasar negara berkembang lainnya.

Namun, Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara anggota lainnya yang mungkin memiliki keunggulan lebih besar dalam sektor tertentu, seperti China di bidang manufaktur dan India di sektor teknologi.

2. Reformasi Sistem Keuangan Global
Sebagai anggota BRICS, Indonesia diharapkan berkontribusi pada reformasi lembaga keuangan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun