Kalau dengan kuliner gudeg Jogjakarta, aku sangat familiar. Secara 9 tahun bermukim di Jogja.
Gudeg menjadi menu keseharian waktu itu. Olahan lezat Nangka muda. Apalagi mudah didapat. Â Dulu gudeg dikenal dari kawasan gudeg di Jalan Wijilan. Â Lokasi gudeg legendaris Yu Djum dan gudeg lainnya.
Menilik sejarah gudeg, unik. Konon kemunculan Gudeg diperkirakan bebarengan dengan pembentukan Jogja sendiri. Â
Melansir dari beragam sumber, sejarah singkat gudeg dimulai kala abad ke-16. Kala prajurit Kerajaan Mataram "babat alas" membuka hutan belantara untuk membangun peradaban.Â
Lokasinya sekarang ada di kawasan Kotagede. Di  hutan itu banyak pohon nangka dan kelapa. Lalu dikreasikanlah kedua bahan itu untuk konsumsi para prajurit.
Nama gudeg dulunya dikenal dengan sebutan Hangudek yang artinya Mengaduk.
Ini mengingat cara memasak gudeg adalah dengan cara mengaduk santan dan nangka muda dalam tungku besar. Akhirnya disebutlah Gudeg.
Awalnya gudeg hanya populer di kalangan prajurit, namun lambat laun diketahui oleh masyarakat umum karena bahan yang mudah ditemui dan rasanya yang lezat.
Dulu, gudeg hanyalah berupa sayur nangka muda yang dibumbui bersama santan. Lalu sekarang ditambah tempe, tahu, telur dan daging ayam.
Bersyukur, sekarang kitab isa menikmati aneka cita rasa gudeg, dari yang asli manis, hingga yang rasanya pedas.
Bahkan sudah ada  gudeg basah yang otentik hingga gudeg kering. Gudeg memang gak ada matinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!