Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ode untuk Andaliman

22 April 2019   19:21 Diperbarui: 22 April 2019   21:38 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biji Andaliman (Foto GANENDRA)
Biji Andaliman (Foto GANENDRA)
Biji andaliman. (Foto GANENDRA)
Biji andaliman. (Foto GANENDRA)
Di lokasinya, andaliman biasa ada diantara tanaman kopi. Pohonnya berduri di batangnya dan merupakan tanaman perdu. Pohon andaliman juga cocok tumbuh di perbatasan antara hutan rakyat dan negara. Sebenarnya tanpa perawatan yang rumit, andaliman bisa tumbuh. Dibiarkan saja dia bisa tumbuh sendiri, asal di lingkungan dan ketinggian yang cocok.

Biasanya panen puncak pada bulan  Februari-April. Itulah sebabnya di bulan-bulan itu harga andaliman perkilogramnya bisa sangat murah. Berbeda pada bulan Agustus, November harga bisa mencapai RP. 200/ kg sedangkan pada Desember harganya naik cukup signifikan sampai Rp. 500 ribu/ kg, seiring banyak perayaan seperti Natal.

Marandus membudidayakan andaliman di area miliknya, dengan melakukan pembibitan. Marandus bersama kelompok-kelompok tani memperbanyak tanaman andaliman. Belakangan andaliman ini diolah menjadi banyak produk kreatif dengan aneka turunannya. Di bawah nanti aku uraikan lebih jauh produknya.

Andaliman, Potensi Wisata  Pembawa Harapan 

Tau kan, kalau Danau Toba itu masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)?

Danau Toba, Sumatera Utara, dinyatakan sebagai KSPN bersama 9 destinasi KSPN lainnya, yakni Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Tanjung Lesung (Banten), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo Tengger Semeru ( Jawa Timur), Pulau Morotai (Maluku Utara), dan Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

Danau Toba. (Foto GANENDRA)
Danau Toba. (Foto GANENDRA)
10 destinasi itu menjadi pariwisata prioritas yang menjadi andalan untuk meraih wisatawan. Lalu apa hubungannya dengan andaliman?

Berhubungan banget. Aku cerita sedikit saat November 2018 lalu, blusukan di kawasan Danau Toba bersama Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat. Aku mengunjungi proyek-proyek infrastruktur Kemen PUPR yang sedang digenjot untuk mendukung status KSPN Danau Toba.

Ada proyek jembatan Ponggol yang menghubungkan ke Pulau Samosir. Ada pelebaran jalan di kawasan Tele, ada juga pembangunan pedestrian di Muara Toba, dan lain-lain. Semua itu untuk memperlancar kawasan sebagai destinasi yang memikat untuk wisatawan.

Sempat juga keliling ke beberapa tempat seperti Samosir, Tomok, Balige, Parapat, Simalungun.  Nah, sepanjang aku lewat kawasan itu, nyari-nyari kuliner khas, tentunya selain kuliner di lapo-lapo non halal. Mau beli oleh-oleh getu. Ternyata susah euyy. Aku pikir belum banyak digali dan dieksploitasi soal kuliner khas Danau Toba. Kalau kerajinan dan aksesoris sudah lumayan mudah ditemukan. 

Padahal kalau kawasan wisata, idealnya didukung dengan produk khas daerah tersebut, baik kuliner maupun kerajinan setempat. Menurutku itu penting. Ye kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun