Sebagai contoh, Kata Gandi pada kasus ATM ketelen, ada @HelloDanamon. Service dan produk semudah ngetwit. Responsif tak pakai ribet. 24 jam sehari selama seminggu.
“Bank tak boleh tidur. Kami mendampingi nasabah,” ungkap Gandi.
Lebih jauh Gandi menjelaskan soal fungsi dari akun media social Bank Danamon di atas. Menurutnya kebutuhan masyarakat terbagi menjadi dua. Untuk pribadinya atau kebutuhan usahanya. Untuk kebutuhan pribadi, Danamon punya akun @mydanamon yang berisi sekitar tips, info lifestyle sesuai kebutuhan individu. Sementara @KartuDanamon berisi informasi promo mengenai kartu. Ada lagi bisnis banking, ada @danamonDSP berisi informasi membangun usaha. Ada @Danamonbiz, untuk konsumen berisi market seperti apa, cara mengelola keuangan secara usaha.
“Kami bangun dari media sosial untuk nasabah. Kami melihat setelah ‘mendengar’ saatnya kita bersama-sama nasabah membangun cerita, baik dengan bank maupun komunitas. Sukses milik bersama,” kata Gandi.
Gandi menegaskan bahwa di masa datang, digital yang namanya online komunikasi akan men-drive arah sesuatu tak hanya komunikasi, tapi juga produk-produk yang nantinya akan diberikan untuk para nasabahnya.
Komunitas, Berkumpul dan Membangun Kepercayaan
Menjangkau komunitas melalui media social adalah salah satu upaya Danamon meluaskan nasabah. Menurut Gandi sasaran yang ingin dicapai Danamon, berinteraksi dengan komunitas, agar bisa member inside apa sebennarnya yang dibutuhkan komunitas. Danamon memandang komunitas adalah penting. Kenapa?
Patut diketahui apa she komunitas itu? Sharing dari Andreas Aditya S, Penggagas Komunitas Nebengers.com layak disimak. Bahwa berkomunitas yang tak kalah penting adalah menumbuhkan kepercayaan (Dunia perbankan pasti tak lepas dari factor ini). Komunitas yang berawal dari forum dan adanya isu-isu kemacetan di Ibukota, lalu melalui media social twitter, saling berbagi rute ‘nebeng’. Hambatannya di awal adalah soal kepercayaan. Lalu bikinlah forum komunitasnya. Saling tahu dan tatap muka. Menumbuhkan kepercayaan anggota.
“Menggunakan twitter sebagai salah satunya pembentuk reputasi di awal. Apa sih twit-twitnya, berapa folowernya, pasang profil, gimana dia berinteraksi antar anggota. Medsos memabntu membentuk digital reputasi,” jelas Andreas yang sering dipanggil Beng-beng untuk sebuatan admin nebengers.