Menurut Bp.Gandi, Online Head Danamon, transformasi dan adaptasi sebuah perbankan adalah perlu. Itulah yang saat ini dilakukan Danamon untuk menjangkau nasabah yang lebih luas, terutama anak-anak muda generasi milineal. Transformasi dan adaptasi adalah menjawab era zaman yang semakin berkembang dan berubah.
“Bank bukan satu-satunya yang bisa mengatur uang. Kalau tak beradaptasi kita bisa punah seperti dinosaurus,” jelas Gandi saat acara Nangkring Kompasiana bertema “Mantap Melaju Menjangkau Komunitas Melalui Media Sosial” pada Sabtu, 1 Oktober 2016 di Gedung Menara Bank Danamon, Kuningan, Jakarta Selatan.
Bentuk dari semangat bertransformasi dan adaptasi Danamon adalah dengan menjangkau generasi milineal, berkolaborasi dengan komunitas melalui media social. Reformasi dunia Danamon harus dilakukan dengan menggaet segmentasi anak muda. Generasi milenial, anak-anak muda yang sudah berbeda karakteristiknya. Menggunakan gadged, social media. Dan Danamon harus relevan dan kredibel/ dipercaya. Namun tidak kaku, formal.
“Kita pun harus berinovasi keberlanjutan. Penting bagi anak muda, gimana Danamon bisa menjadi pilihan anak muda. Caranya adalah Danamon harus relevan dengan anak muda,” ujar Toni Darusman, Chief Marketing Officer Bank Danamon di kesempatan acara yang sama.
Menurut Toni, Dalam perjalanan 60 tahun usia Danamon, dengan slogan “Mantap Melaju”, bertujuan bahwa Danamon bisa menjadi bank yang memberi solusi finansial, dan member kemudahan pada pelanggan. Bagaimana untuk membuat Danamon berada di depan di dunia perbankan. Slogan “Mantap Melaju” sendiri bermakna bahwa dalam kesederhanaan Danamon makin mantap memberi pelayanan terbaik dan melaju bersama-sama nasabahnya.
Nah seperti yang teruai di atas, bahwa tren perbankan cenderung berubah dari zaman ke zaman. Memilih bank sebagai pengatur keuangan nasabah acapkali bukan karena pilihan benar-benar ingin mempercayakan dananya ke salah satu bank. Siapa yang bener-benar memilih sebuah bank karena memang ingin dengan bank termaksud?
Dahulu bank dikenal sebagai yang tau tentang pengelolaan dana nasabah, bahkan tanpa tau apa sebenarnya yang diinginkan nasabah. Nah di era saat ini, saatnya bank itu ‘mendengar’ aspirasi nasabah. Apa yang dibutuhkan nasabah? Produk atau program apa yang cocok untuk nasabah?
“Kami ingin mendengar, memahami lebih baik kepentingan nasabah. Saatnya belajar mendengar,” ungkap Gandi.
Untuk itulah Bank Danamon merambah ke dunia media social dalam aktivitas perbankan dengan nasabah. Misalnya saja akun twitter Danamon meliputi @Danamon @mydanamon @HelloDanamon @KartuDanamon @DanamonBiz. Melalui akun-akun tersebut nasabah atau pun masyarakat yang bukan nasabah dapat mengetahui informasi lebih cepat dan akurat. Dan pihak Danamon lebih mudah dan cepat merespon segala keluhan nasabah. Respon nasabah?