Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

“Berkas Kompas,” Menelisik Isu Aktual Secara Mendalam dan Solutif

5 Maret 2016   19:09 Diperbarui: 5 Maret 2016   19:47 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Ayo dong kemarin teroris berulah di jalan Thamrin, lalu dibuat UU terorisme. Tapi kenapa kasus sianida ini adem-adem saja soal peraturannya, pengawasan distribusinya,” jelasnya.

Secara redaksionalnya, Berkas Kompas berniat bagaimana untuk mendorong pemerintah membuat regulasi baru. Namun pihaknya terkendala untuk melaporkan temuan-temuan dan fakta-fakta lapangan dikarenakan secara etika wajib menyembunyikan identitas narasumber, dalam kasus ini menyembunyikan perusahaan penjual natrium sianida. Sementara ketika datang ke kepolisian, pasti ditanyakan bukti.

“Ini yang membuat kami jadi bumerang tak ketemu benang merahnya, dan mendorong pemerintah untuk membuat regulasinya,” jelas Veronica.

Apa yang diharapkan dari pemirsa menonton program Berkas Kompas?

Veronica mengatakan bahwa Berkas Kompas sebagai program televisi melayani pemirsa. Pemirsa mendapat wawasan lebih luas, pemirsa mendapat sudut pandang lain yang tak diperoleh di media lain. Pihaknya akan senang jika ada pemirsa terinspirasi, terdorong melakukan sesuatu. Bahkan mungkin bisa mendorong kelompok masyarakat melakukan class action sehingga ada tindak lanjut kasus.  Misalnya saja mengangkat ke dunia maya melalui media sosial.

“Kita mau mendorong negara dalam hal ini aparat, pemerintah, pejabat publik untuk melakukan sesuatu terhadap sebuah kasus yang kita kerjakan,” pungkas Veronica kepada Penulis di akhir acara.

@rahabganendra

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun