Etiket penumpang KRL. Tenggang rasa antar penumpang. Seperti halnya berinternet kita punya etiket. Menjaga attitude, "tenggang rasa" di mana pun kita berada.
Ya, memang jadi penumpang KRL itu rasanya nano-nano. Nah berikut ini beberapa catatanku (lebih ke curhat seeh haha). Barangkali ada kejadian yang pernah Anda temui. Atau bahkan bisa jadi Anda sendiri melakukannya. Simak ya, "ojo baper".Â
Pakai Earphone, Headset, Berisik Tau!
Hal yang agak sering kutemui adalah, penumpang yang main games, memutar musik, menonton youtube, dan hal lain melalui HP-nya menimbulkan suara.Â
Saya heran, apa mereka gak paham kalau suara berisik HPnya itu berpotesi mengganggu penumpang lain? Berisik tau!Â
Apalagi saat penumpang penuh dengan orang yang berdiri. Otomatis, jarak antar penupang makin berdempetan.Â
Sebaiknya gunakan earphone/ headset atau semacamnya. Laa wong beli, banyak harga murah-kok. Ceban juga ada.Â
Jangan Ngrumpi Kayak di Pasar
Momen lain, sama berisiknya kalau ada yang ngobrol tak berkesudahan dalam KRL. Menjurus ke ngrumpi. Volume suara kayak saat ngotot tawar menawar barang di pasar, sama kencangnya.
Dah getu, berisiknya dari ujung stasiun sampai ujung stasiun lainnya.Â
Saya sepakat kalau ngobrol seperlunya saja. KRL bukan warung kopi, atau tempat arisan yang bisa ngobrol ngalor ngidul seenak jiadatnya. Kondisi tidak memang memungkinkan.