Namun si Bos, tak menyerah. Setiap ada kesempatan berbincang, selalu permintaan itu disampaikan kepadaku. Aku bergeming. Tetap pada keputusanku.Â
Si bos pun akhirnya tak pernah membicarakan soal permintaannya itu. Aku bekerja seperti biasa. Normal.
Selang beberapa bulan lewat, suatu hari ada telpon dari si Bos. Isinya memintaku mengantar 2 unit komputer ke kantor baru di Batam. Hanya antar saja, baleknya nantinya akan dijemput si Bos ke Batam, kalau dia sudah balek dari Amrik. Aku okein. Akhirnya berangkatlah aku bawa komputer itu. Setelahnya hari, minggu, lewat si Bos belum datang. Hingga bulan kedua baru si Bos nongol.
Sambil senyum-senyum dia nanya kabarku. Sudah betah atau belum. Dia bilang sepertinya aku cocok di Batam.
Aku baru nyadar, ternyata, soal antar komputer itu hanya trik dari si Bos, agar aku mau mengurus kantor baru. Alamaaakkk! Aku terjebak. Ampoon Bos!
5 Jurus Redam Trik Rayuan Maut Si Bos
Nah dari pengalaman itu, aku belajar tentang menghadapi atasan. Penting untuk mengenal lebih dekat watak dan karakternya. Gunanya untuk mendeteksi trik atau jebakan maut yang dipasang si Bos hahaaha.
Berikut ini aku sharing-kan jurus menolak keinginan si Bos, terkait pekerjaan. Berdasar pengalaman saja, jadi bisa cocok, bisa juga gak sesuai untuk Anda. Modifikasi ajalah yaaa hehe.
Ungkapkan alasan menolak dengan argumentasi jujur dan rasional
Karena Bos-Q orang yang terbuka, dan komunikatif, maka aku terbiasa berbincang dengan lepas. Maka aku ungkapkansaja alasan menolak permintaannya secara jujur dan logis.Â
Ingat, gak ada orang yang suka dibohongi, apalagi atasan kita. Keqi kan kalau dibohongi anak buah.
Jujur, agar selanjutnya tidak terperangkap dalam kebohongan yang terus menerus. Masak iya, selama kerja harus menyembunyikan alasan yang sebenarnya. Jika minta syarat gaji dinaikkan, ya bilang saja. Logis.
Soal kepuusan si Bos menerima atau tidak alasan kita, itu hal lain. Namun kejujuran adalah cara pertama yang terbaik. Pastinya enak buat kita dan si Bos.