Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Culture Enthusiasts || Traveler || Madyanger || Fiksianer

BEST IN FICTION Kompasiana 201 AWARD || Culture Enthusiasts || Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger || email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

5 Tips Redam Trik & Rayuan Si Bos Terkait Pekerjaan

6 Juli 2024   22:50 Diperbarui: 7 Juli 2024   09:45 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Karyawan. Sumber: https://money.kompas.com/

Ungkapkan saja alasan kita. Tentu saja alasan yang baik dan tidak ada niat jahat dalam penolakan itu.

Jangan ragu-ragu mengungkapkan alasan yang sebenarnya. Bahkan termasuk satu alasan yang mungkin menurut kita itu sepele. Kita tidak tahu, bisa jadi kemungkinan alasan yang bikin kita ragu itu justru akan diterima si Bos.

Jangan takut resiko

Setiap Keputusan pasti mengandung resiko. Menolak permintaan si Bos, juga berpotensi kita kehilangan kepercayaan yang telah kita tanam selama bekerja. Bahkan termasuk resiko kehilangan pekerjaan.

Namun aku meyakini, jika si Bos memiliki karakter Bos yang baik, maka dia pasti "fair" dalam mengambil keputusan.

Jadi jangan takut menghadapi resiko. Lagi pula, misalnya Bos gak mau tahu dengan alasan kita menolak permintaannya, itu menandakan dia bukanlah Bos yang patut kita ikuti dalam bekerja. Sayang kan waktu yang habis untuk bekerja meniti karir, dengan Bos yang gak "fair".

Tunjukan "value" diri kita

Nah ini penting. Saat diri kita mampu memposisikan menjadi "komponen" yang penting dalam lingkungan kerja, maka kita memiliki "value".

Dengan "value" ini kita akan disegani, termasuk si Bos. Dia pun tak akan sembarangan menolak alasan kita. Si bos pasti akan berhitung karena iri kit aitu "orang penting".

Berani kasih penawaran balik

Kalau kita memiliki "value" an ianggap komponen penting alam Perusahaan maka kitab bisa memberikan alasan penolakan dengan elegan. Secara halus.

Berikan alasan engan tawaran balik ke si Bos. Syarat-syarat yangagak "berat" getulah. Misalnya minta kenaikan gaji yang signifikan, yang sekiranya si Bos gak akan memenuhinya. Bukan memeras lho ya. Jangan sampai terkesan demikian, nanti malah "back fire". Kita terkesan buruk.

Saat penyampain tentu dilakukan dengan humanis yang tenggang rasa tanpa menghilangkan rasa hormat pada si Bos.  

Ambil Hikmahnya Jangan Anggap Musibah

Gak mudah memang saat mengutarakan argumentasi penolakan kita. Namun dalam dunia kerja, basic yang perlu digarisbawahi adalah tentang profesionalisme. Bekerja adalah bisnis, tanpa mengabaikan unsur-unsur kemanusiaan, hubungan sosial dan sisi humanistik lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun