Mohon tunggu...
Sultan Rafly Ramadhan
Sultan Rafly Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - nothing

just a chore

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apakah Membenarkan Pemikiran dan Perilaku yang Salah Disebut Open Minded?

11 November 2022   14:16 Diperbarui: 11 November 2022   20:12 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nyaman dengan Ambiguitas

Orang memiliki berbagai tingkat kenyamanan ketika berhadapan dengan ketidakpastian. Terlalu banyak ambiguitas membuat orang merasa tidak nyaman dan bahkan tertekan.

Dogmatisme kadang-kadang merupakan upaya untuk menjaga hal-hal sederhana dan lebih mudah dipahami. Dengan menolak ide-ide alternatif yang mungkin menantang status quo, orang dapat meminimalkan ketidakpastian dan risiko atau setidaknya persepsi risiko mereka.

Ini juga mencakup keyakinan bahwa orang lain harus bebas mengekspresikan keyakinan dan argumen mereka, bahkan jika Anda tidak harus setuju dengan pandangan itu.

Open minded digambarkan bahwa menjadi generasi milenial itu harus siap dengan perubahan apapun jangan kolot dan berpikiran terbuka, artinya toleran terhadap cara pandang baru. Masyarakat sekarang sangat mendewakan arus liberal dengan membenarkan pemikiran apapapun termasuk pemikiran barat yang sarat akan kebebasan.

Sayangnya banyak orang yang salah memahami "open minded" dan menganggap merupakan kebebasan berpikir dalam merespon ide baru, tapi yang menjadi masalahnya adalah open minded dijadikan dalih untuk membenarkan pemikiran dan perilaku yang sudah jelas salah, contoh umumnya seperti melazimkan seks bebas dan LGBT, dan ada banyak orang yang membanggakan hal tersebut.

Dan parahnya Ketika ada seseorang yang menyampaikan pendapat terhadap sesuatu yang salah, mereka yang mengagungkan kata "open minded" beramai-ramai mengklaim bahwa hal itu wajib dilakukan dan itu hak semua orang untuk kepentingan pribadi dan menjudge orang itu sebagai orang yang kolot. Yang menurut saya jelas bahwa kalimat itu digunakan untuk memaklumi suatu kesalahan yang jelas itu salah dalam hukum dan aturan  yang berlaku

Seolah semua bisa dihajar dengan dalih open minded, tidak perduli jika pemikiran itu bisa merusak generasi atau tidak. Pemikiran ini sangat berbahaya bagi kaum muslim. Open minded ini digunakan pada sekelompok orang yang menyuarakan kebenaran dan menyampaikan bahwa hidup kita diatur oleh Hukum syara', kata mereka " kamu nggk open minded".Open minded menjadi dalih untuk bersikap sombong atau menolak kebenaran islam akhirnya banyak pemuda yang menganggap agama itu seolah tidak penting

open minded yang sebenarnya adalah mampu mendengar, mengkaji/menelaah dan menyimpul dengan benar yang sesuai dengan tolak ukur kita, pikiran yang terbuka adalah yang mudah menerima kebenaran lalu dipahami dan diyakini sebagai suatu kebenaran

Open minded alias berpikiran terbuka adalah sikap yang sangat penting untuk kita miliki. Dengan memiliki sikap itu, kita akan selalu terbuka terhadap berbagai pendapat yang berbeda di sekitar kita. Kita akan mengakui bahwa ada kemungkinan opini kita gak sepenuhnya tepat, tapi pandangan orang lain lah yang lebih tepat.

5 Sikap Open Minded yang Salah Kaprah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun