Mohon tunggu...
Rizhar Ananda Risky
Rizhar Ananda Risky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa (202010180311176)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transparansi dan Strategi Komunikasi Kebijakan Ekonomi

24 Juni 2024   17:52 Diperbarui: 24 Juni 2024   17:59 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Penyebaran Jaringan Daerah 

Untuk membantu memvisualisasikan temuan kompleks dari penelitian ini, metode Viosview digunakan. Berikut adalah beberapa contoh visualisasi yang dapat digunakan:

  1. Peta interaktif yang menunjukkan tingkat transparansi dan efektivitas strategi komunikasi di berbagai daerah di Indonesia. Peta ini dapat memberikan gambaran spasial tentang pola dan tren yang terjadi.
  2. Diagram alur yang menggambarkan proses kebijakan dan titik-titik kritis di mana transparansi dan komunikasi menjadi penting. Diagram ini dapat membantu mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam setiap tahapan proses.
  3. Visualisasi jaringan yang menunjukkan hubungan dan interaksi antara berbagai pemangku kepentingan dalam proses kebijakan, seperti pemerintah, organisasi masyarakat sipil, media, dan masyarakat umum.
  4. Infografis interaktif yang menyajikan temuan utama dan rekomendasi dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami oleh audiens yang lebih luas.

Penggunaan visualisasi data seperti ini dapat membantu peneliti dalam mengeksplorasi pola dan tren dalam data, serta mengomunikasikan temuan secara lebih efektif kepada pemangku kepentingan dan masyarakat umum.

KESIMPULAN 

Penelitian ini mengeksplorasi peran transparansi dan strategi komunikasi dalam proses kebijakan di Indonesia dengan menggunakan metode Publish of Pearls dan Viosview. Temuan menunjukkan bahwa transparansi dan strategi komunikasi yang efektif masih menjadi tantangan, meskipun terdapat upaya dan praktik baik yang dilakukan. Dalam hal transparansi, beberapa tantangan utama yang teridentifikasi antara lain keterbatasan akses informasi, kurangnya koordinasi antar lembaga, rendahnya literasi kebijakan masyarakat, dan kekhawatiran akan resistensi publik. Namun, praktik baik seperti pelibatan masyarakat, publikasi online, dan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil dapat membantu meningkatkan transparansi.

Sementara itu, strategi komunikasi dalam proses kebijakan di Indonesia juga menghadapi tantangan seperti kurangnya penyesuaian pesan, pemilihan saluran komunikasi yang kurang tepat, kurangnya keterlibatan pemangku kepentingan, dan kurangnya evaluasi dan penyesuaian. Praktik baik yang teridentifikasi meliputi pemanfaatan media sosial dan platform digital, kolaborasi dengan influencer, pelatihan sumber daya manusia, dan pelibatan organisasi masyarakat sipil serta media. Kombinasi metode Publish of Pearls dan Viosview dalam penelitian ini membantu peneliti dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan mengomunikasikan temuan secara bertahap dan efektif. Metode Publish of Pearls memungkinkan peneliti untuk mempublikasikan temuan penting dan mendapatkan umpan balik dari pemangku kepentingan, sementara Viosview membantu dalam memvisualisasikan data dan temuan yang kompleks.

Berdasarkan temuan penelitian, rekomendasi yang dapat diberikan antara lain:

  1. Meningkatkan akses informasi melalui pemanfaatan teknologi digital dan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil dan media.
  2. Memperkuat koordinasi dan sinkronisasi informasi antar lembaga pemerintah terkait.
  3. Melakukan kampanye literasi kebijakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses kebijakan.
  4. Mengembangkan strategi komunikasi yang disesuaikan dengan konteks dan karakteristik target audiens.
  5. Memanfaatkan saluran komunikasi yang sesuai dengan preferensi dan kebiasaan target audiens, seperti media sosial dan platform digital.
  6. Melibatkan pemangku kepentingan utama, seperti organisasi masyarakat sipil dan media, dalam proses komunikasi kebijakan.
  7. Melakukan evaluasi dan penyesuaian strategi komunikasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bertot, J. C., Jaeger, P. T., & Grimes, J. M. (2012). Promoting transparency and accountability through ICTs, social media, and collaborative e-government. Transforming Government: People, Process and Policy, 6(1), 78-91.

Churchill, E. F., Bowser, A., & Preece, J. (2013). Teaching and learning human-computer interaction: past, present, and future. Interactions, 20(2), 44-53.

Essman, R., & Le Blanc, S. (2009). Communicating government: A strategic approach to effective public communication. World Bank.

Grimmelikhuijsen, S., & Meijer, A. (2014). Effects of transparency on the perceived trustworthiness of a government organization: Evidence from an online experiment. Journal of Public Administration Research and Theory, 24(1), 137-157.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun