"Sebulan kemudian rencana itu pun menjadi kenyataan. Pelukan perpisahan, tangis haru namun penuh harapan, juga doa-doa dipanjatkan bagi para  pelaut baru, manusia-manusia dan puluhan kupu-kupu. Perjalanan mengarungi samudra akan memakan waktu berbulan-bulan, kemungkinan kembali pulang hanya lima puluh persen saja. Tapi ini jalan satu-satunya, harus diusakan",
"Mereka berangkat saat langit cerah dan laut tenang. Tapi ada kesadaran bahwa laut tak akan selalu tenang dan langit bisa begitu muram. Mengetahui semua peralatan untuk mengatasi segala situasi sudah ada di kapal, membuat mereka percaya perjalanan akan berhasil",
"Berhari- hari sudah dari sejak mereka meninggalkan pantai. Sampai pada malam dengan badai dan ombak yang bergulung-gulung yang membuat seluruh awak kapal bekerja lebih waspada. Terutama Da Vinci sang Mualim yang bertugas mengendalikan arah kapal agar tak limbung terlalu jauh atau menabrak karang",
"Matahari mulai menyingsing, para awak kapal masih sibuk mengeluarkan air laut dari gladak. Badai telah terlewati, lelah mulai menyergap, jajaran kupu yang sayapnya robek diantaranya adalah Red Lacewing digantikan oleh Cethoia Myrina dan beberapa yang lain. Mereka ditempatkan di kamar khusus untuk melakukan perawatan, seorang perawat bernama Firda Karlo lengkap dengan peralatan medis terutama perlengkapan jahit",
""Siapa namamu?", Red Lacewing yang sejak awal berada di atas belum  sempat mengenal keseluruhan manusia yang berada di kapal itu, mencoba berkenalan dengan perawat cantik yang berad di hadapannya",
""Panggil aku firda, ini tidak akan sakit tenang saja", Firda tahu pasiennya sedikit merasa takut dengan peralatan yang dipersiakannya",
""Tapi itu sepertinya mengerikan dan sakit sekali, ini pertama kalinya sayapku dijahit", Red sepertinya memang ketakutan",
"Firda tersenyum dan sepanjang dia melakukan aktivitas, tak berhenti  mengajak Red berbicara dan bercerita hal lucu agar pasien pertamanya itu lupa sayapnya sedang dijahit, tak lama Firda pun selesai melakukan tugasnya",
""Selesai, tak sakit bukan Red?", simpul senyum pun muncul dibibir Firda",
""Cepat sekali, kau cantik dan jago sekali menghibur pasienmu, terimakasih ya"",
""Sama-sama Red", beranjak dari tempat duduknya, Firda membalas",