Mohon tunggu...
Rafif Firjatullah
Rafif Firjatullah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pacitan, Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Saatnya Beraksi dan Literasi Menanggulangi Bencana Hidrometeorologi

12 Desember 2021   11:49 Diperbarui: 12 Desember 2021   11:53 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Keynote Speaker     : Bapak Dr. Urip Haryoko dan Bapak Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo, M.Hum

Narasumber              : Bapak Gregorius S. B. D., SE, M.T ; Bapak Dr. Ardhasena S. ; Ibu Nana Firman ; Bapak KH. M. Ali Yusuf ; Bapak Dr. Gatot Supangkat, MP ; Bapak Pandita Utama Alim Sudio., S.Psi ; Bapak Js. Yugi Yunardi, S.PT., M.Ag ; Bapak Rm. Andang Binawan, SJ ; Bapak I Gede Raka Subawa ; Bapak Pdt. Robby I. Chandra

Pembacaan Doa               : Bapak Edi Warsudi

Penyampaian Laporan : Bapak Dr. Ardhasena S.

         Harapan dari diskusi kali ini adalah dihasilkan gagasan gagasan baru ataupun kerjasama dan sinergi yang lebih memperkaya kesalahan literasi iklim di masyarakat.

Opening Speech             : Bapak Dr. Urip Haryoko, M.Si yang menjabat sebagai Plt. Deputi Klimatologi BMKG

Isu perubahan iklim merupakan salah satu tantangan yang paling besar yang akan dihadapi umat manusia di masa depan. Peningkatan suhu yang disebabkan akumulasi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas manusia terjadi dengan laju yang lebih cepat dari yang diprakirakan dalam beberapa tahun terakhir. 2020 menempati peringkat tiga teratas sebagai tahun terpanas kedua sepanjang sejarah pencatatan iklim. 

Meskipun terjadi pengurangan aktivitas manusia yang disebabkan oleh pandemi covid-19 dan kejadian la nina tahun 2020 yang seharusnya memiliki efek penurunan suhu global. Cepatnya laju perubahan iklim selama beberapa tahun terakhir. BMKG merilis potensi musim hujan di Indonesia akan dibarengi dengan fenomena la nina dalam beberapa tahun mendatang. 

Pada tahun sebelumnya, peristiwa la nina telah meningkatkan curah hujan secara signifikan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya pada periode Oktober sampai Mei 2020 yang lalu dan juga diantaranya menjadi pemicu bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor di berbagai wilayah di Indonesia. 

BMKG menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi musim hujan yang datang lebih cepat, potensi peningkatan curah hujan yang signifikan, dan meningkatnya peluang kejadian hujan ekstrim.

Perubahan iklim sudah dapat dirasakan seperti peningkatan tinggi permukaan laut yang disebabkan mencairnya lapisan es di berbagai tempat dan ekspansi termal samudra hingga perpindahan penduduk yang disebabkan kondisi perubahan iklim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun