"Agama kan SARA? Jangan membahas SARA!"
Ok, namun jika diambil konteks politik penulis kira tidak bisa dibahas. Mohon maaf
***
 Bagaimana seharusnya kita melihat perbedaan?
Banyak yang mengatakan, "perbedaan itu anugerah". Sampai sekarang kalimat ini belum usang. Jika kita ingin bersikap objektif, kita harus mencoba menemukan "persamaan" di balik perbedaan yang ada. Hal yang baik kita terima dan hal yang buruk pun antara dijauhi atau direnungkan kembali baik buruknya.
Jangan sampai perbedaan menjadikan kita bermusuhan, apalagi jika termakan statement negatif tentang subjek perbedaan tersebut padahal belum kenal lebih banyak. Jika telanjur mengamini statement negatif tentang perbedaan, secara emosional kita akan merasa ngeh atau menolaknya. Seharusnya secara bijak kita menerima subjek perbedaan serta kita harus menjalankan fungsi akal dan hati untuk mempertimbangkan subjek tersebut.
Marilah saling bertoleransi dan menghargai selama itu tidak menjadi ancaman bagi kita!
Marilah kita bersatu di atas perbedaan untuk saling menguatkan dan mem-filter diri dari hal-hal negatif yang dapat membahayakan stabilitas kerukunan kita!
"Bhinneka Tunggal Ika"
(Berbeda tetap satu; Unity in Diversity)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H