Mohon tunggu...
Rafael Albert Renato Panjaitan
Rafael Albert Renato Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMAN 28 Jakarta

XI MIPA 4

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kehidupan dan Kematian

22 November 2020   00:22 Diperbarui: 23 November 2020   09:52 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The Puppeteer oleh Jostein Gaarder

"Mari kita kembali lagi ke awal, sebelum segala peristiwa bermula. Sebelum kita lahir, sebelum adanya dunia, apa yang terjadi pada kita? Apa peranan kita? Apakah kita hanya pion yang muncul dari ketiaadaan?"

"Aku rasa aku tidak tahu."

"Itulah yang ingin aku tanyakan padamu, jika kamu diberi pilihan, sebelum kelahiranmu, sebelum semesta itu sendiri. Jika kamu diberi pilihan untuk hidup, hanya untuk waktu yang singkat dan kamu mengetahui bahwa suatu hari nanti semua itu akan direnggut darimu, akankah kamu mengambilnya?"

Aku tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Aku begitu tenggelam dalam pemikiran tentang kehidupan dan kematian hingga tidak menyadari situasi di sekitarku. Tiba-tiba aku merasakan ada orang di belakangku, saat aku menoleh tempat ini menjadi sangat ramai, aku tidak bisa melihat ayahku lagi. Aku melihat pria itu lagi, pria yang sama yang ada di pemakaman ibu. Dia menatap ke arahku, tatapan itu seperti tatapan kepuasan atau lebih tepatnya kelegaan. Aku mendengar suara musim semi, rasanya tidak asing.

"Frühlingsstimmen" seruku.

Cahaya terang di pagi hari menyilaukan mataku. Bunyi alarm rasanya sangat mengganggu hingga aku buru-buru mematikannya. Aku keluar dari kamar hanya untuk mendapati kulkas yang kosong. Aku merasa ingin mencari kertas untuk menulis namun tidak menemukan satupun, aku rasa aku akan menulis di komputerku saja. Sepertinya aku tidak akan pergi ke sekolah hari ini, ada pertanyaan yang harus ku jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun