Mohon tunggu...
Rafael Albert Renato Panjaitan
Rafael Albert Renato Panjaitan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMAN 28 Jakarta

XI MIPA 4

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kehidupan dan Kematian

22 November 2020   00:22 Diperbarui: 23 November 2020   09:52 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : The Puppeteer oleh Jostein Gaarder

"Kenzy."

Aku merasa seperti aku mengenal pria itu, mungkin saja pria ini ayahku, namun aku tidak pernah mengenal ayahku jadi aku tidak bisa menyimpulkan.

"Apakah kau ayahku?"

"Mungkin saja, mungkin juga tidak. Kamu tidak pernah mengenal ayahmu jadi kamu tidak bisa begitu yakin. Kita hidup dengan ketidakpastian Kenzy."

"Tapi kenapa, kenapa ayah menghubungiku lagi setelah sekian lama? Kenapa sekarang?"

"Kenapa... Ya kenapa, pertanyaan yang bagus, kenapa kita ada disini? Apakah kita memilih untuk berada disini? Dengan kondisi seperti ini? Pernahkah kamu menanyakan hal itu kepada dirimu Kenzy?"

"Umm, sepertinya tidak."

"Aku akan menjawab pertanyaanmu yang kedua, mengapa sekarang? Kamu mungkin bertanya-tanya, namun saat ini adalah saat yang sangat penting bagimu. Ini mungkin akan mengubah pandanganmu terhadap kehidupan dan kematian."

"Apa maksudnya, itu sama sekali tidak menjawab pertanyaanku."

"Kamu akan mengerti nanti, sekarang kembali ke pertanyaan pertama, mengapa aku menghubungimu setelah sekian lama? Sejujurnya aku tidak tahu."

"Bagaimana bisa begitu, ayah tidak tahu atas perbuatan ayah sendiri?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun