Mohon tunggu...
Rae Sita Michel
Rae Sita Michel Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance copywriter & content writer

Freelance copywriter & content writer who loves to learning anything

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Janji

21 Mei 2012   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kamu? Billy?” Hanya dua kata itu yang sanggup kuucapkan.

“Iya. Kenapa sih? Kayak melihat hantu saja. Kamu masih sibuk seperti dulu? Kesibukanmu apa? Masih suka menulis?”

“Ah, iya. Aku kaget aja ngeliat kamu lagi. Masih, kok. Kamu sedang sibuk apa?” tanyaku berbasa-basi, tanpa mengingatkan janjinya dulu.

“Aku lagi sibuk mengurus bisnisku. Seperti yang kuimpikan dulu, memiliki usaha sendiri.”
Setelah lama berbincang-bincang. Kami bertukar nomor dan pin. Aku kembali dalam duniaku sehari-hari dan ia pun demikian. Bedanya setelah dari taman tersebut, tidak hanya pikiranku yang tercerahkan, tapi hatiku juga tercerahkan akan kedatangannya. Apakah ia masih ingat janji itu? Kurasa ia melupakannya. Sepertinya ia juga lupa akan perasaanku padanya.

BIP. Sebuah pesan BBM masuk. Dari Billy

“Hai, Dea. Sabtu sore besok kamu sibuk. Aku harap kamu sedang tidak sibuk. Aku membutuhkan bantuanmu, kalau kamu tidak sibuk.”

“Bantuan apa?”

“Sabtu saja, kalau kamu tidak sibuk. Kamu sibuk atau tidak di Sabtu sore? Kalau kamu sibuk yausudah. Tapi hanya kamu yang dapat membantuku.”

“Kebetulan sih Sabtu nggak sibuk. Ketemuan dimana?”

“Taman yang kemarin saja.”

“Ok.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun