Mohon tunggu...
Rae Sita Michel
Rae Sita Michel Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance copywriter & content writer

Freelance copywriter & content writer who loves to learning anything

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Janji

21 Mei 2012   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Obrolan messangger tadi membuatku penasaran. Bantuan apa untuk Sabtu sore nanti? Aku hanya bisa menunggu hingga Sabtu itu datang.

Aku datang ke taman tepat pada waktunya. Tidak seperti kebanyakan menepati janji pertemuan lainnya, yang sering terlambat lima menit. Aku menghampiri bangku taman dan duduk menunggu Billy.

Kembali kenangan lima tahun lalu menghampiriku. Aku mengirimkannya SMS untuk memintanya bantuan, seperti yang dilakukannya padaku. Kemudian, di hari yang sudah kami sepakati, aku menyatakan perasaanku padanya. Tak lupa aku memberikan buku buatanku, yang berisi perasaanku, kepadanya. Setelah aku menyatakan semuanya, ia tidak mengatakan apa-apa tentang perasaannya. Hanya menyatakan sebuah janji.

“Hai. Sudah lama menunggu ya,” sapa Billy yang tiba-tiba saja ada di sampingku.

“Nggak juga, kok. Emang kamu butuh bantuan apa?” tanyaku penasaran.

“Dea, kamu ingat ini?” Secara perlahan-lahan, Billy mengeluarkan buku itu dari tasnya. Masih sama seperti dulu. Bersampul coklat dengan berbagai tulisan hias, kertas, dan foto di dalamnya.

“Kita buka dan baca bersama ya,” ajaknya.

Dengan hati-hati, aku membuka buku itu kembali. Aku masih tak percaya bahwa ia masih meyimpannya. Kami berdua memandang kearah buku buatanku itu. Mata kami menari-nari membaca kata demi kata yang kutulis dan melihat foto-foto yang ada di dalamnya. Kami tertawa melihat beberapa cerita yang lucu. Sedikit demi sedikit, suasana tegang diantara kami mulai mencair seiring dengan gelak tawa kami menertawakan kekonyolanku dalam buku ini. Akhirnya, kami meutup buku ini bersama-sama.

“Aku sudah menepati janjiku,” ucapnya.

“Aku tak menyangka, kamu mengingatnya.”

“Ada satu hal lagi yang ingin aku sampaikan. Ini terkait dengan minta bantuanmu.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun