Dengan segala keingintahuannya maka dia membuka pintu besar ini dan didapatinya Tuhan sedang menggoreskan sebuah gambar dengan air yang suci.
“Tuan sedang apa?”, tanya Serafim itu
“Oh ini? Kau benar ingin tahu?”, jawab Tuhan
“Sungguh aku ingin tahu apa yang sedang kau lakukan”
“Baiklah. Coba perhatikan ruangan ini. Apa yang kau lihat anakku?”
“Aku melihat kau sedang menggoreskan gambar dengan sebuah air suci”
Tuhan membenarkan apa yang Serafim lihat. Tapi apakah si Serafim ini tahu dari mana air suci tersebut? Sudah pasti Serafim tak memahami apapun. Tuhan pun tak pernah bercerita.
Tuhan hanya datang beberapa kali ke tempat ini. Tidak ada yang tahu apa yang Tuhan perbuat bahkan Michael sekalipun.
“Air suci ini tak lebih dari rintihan hatiku yang sedih”, kata Tuhan
“Aku menciptakan sebuah karya besarku bernama manusia. Aku menamai dia “Pria”. Dia yang akan menjadi karyaku yang pertama. Aku harap Dia bisa sempurna”
“Lalu kenapa akhirnya Tuan malah bersedih?”, tanya Serafim