PENDAHULUAN
Kitab Zefannya merupakan salah satu kitab yang termasuk dalam kelompok kitab nabi-nabi, yang umumnya disebut kelompok nabi-nabi kecil Perjanjian Lama.[1] Kitab ini ditulis oleh Nabi Zefanya sendiri (1:1). Nabi Zefanya merupakan keturunan Hizkia dan seorang aristokrat. Â Arti nama Zefanya sendiri ialah "Yang dilindungi Tuhan".Â
Menurut urutan kronologis Nabi Zefannya hidup di antara masa Yesaya dan Yeremia.[2] Boyd mengatakan bahwa setelah pelayanan Yesaya dan Mikha, kira-kira lima puluh  tahun tidak kedengaran suara nabi di Yehuda.[3] Lalu datanglah Yeremia dan Zefanya yang memanggil bangsa itu untuk kembali kepada Allah. Hal ini terlihat di mana bangsa itu telah jatuh ke dalam penyembahan ilah lain.Â
Penyembahan kepada Allah diabaikan, sedangkan penyembahan kepada Baal yang najis dan cabul itu sudah hidup kembali. Kondisi dimana pemimpin-pemimpin Yehuda begitu rusak akhlaknya.Â
Bukan hanya itu saja, bangsa itu juga melakukan penyembahan dewa Malkham (Molekh). Hal tersebut dilakukan oleh Manasye bahwa "ia mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api" (II Tawarikh 33:6), yang berarti bahwa ia mempersembahkan mereka kepada Molekh.[4] Selama pemerintahan Manasye, yang terjadi kepada bangsa itu adalah ketidakadilan, penindasan, dan kekerasan.
Setelah Manasnye wafat maka digantikan oleh Yosia yang adalah anaknya sendiri. Yosia menjadi raja berusia 8 tahun. Pada masa pemerintahan Yosia, pembaharuan yang dilakukan Yosia sangat jelas terlihat dalam hal bait Allah yang telah dirusakkan kesuciannya itu diperbaiki. Semangat pembaharuan tersebut, salah satunya disebabkan oleh penemuan salinan Taurat Musa.Â
Yosia berusaha mengadakan pembaruan di dalam negeri itu dengan dibersihkannya dari bukit-bukit pengorbanan dan beraneka  macam patung. Namun, pengaruhnya hanya secara lahiriah dan tidak mencapai hati dan kehidupannya raknyatnya.[5]
Â
Mengenai waktu pelayanan Zefanya, dimulai kira-kira pada tahun yang ketiga belas dari pemerintahan Yosia. Dalam pelanyanannya, Zefanya mendapat 2 tugas dari Allah; yaitu menyampaikan berita penghukuman pada hari Tuhan (Zefanya 1-3:1-8), dan  menyampaikan berita akan janji keselamatan (Zefanya:3:9-20).
[6] Menarik untuk dibahas lebih dalam, bagaimana Allah berjanji akan keselamatan bangsa itu? Hal ini yang dibahas penulis, cakupan akan janji keselamatan yang Allah berikan kepada bangsa  Israel.Â
Â