Keilahian Roh Kudus tidak dapat disimpulkan semudah kita menyimpulkan keilahian Bapa dan Anak. Meskipun begitu, ada beberapa dasar di mana seseorang dapat menyimpulkan bahwa Roh Kudus itu Allah serupa dan sederajat dengan Bapa dan Anak.Â
Pertama, berbagai ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan bahwa Roh Kudus adalah Allah. Sebuah contoh yang terdapat dalam KPR 5 tentang Ananias dan Safira. Pernyataan dalam ayat 4 rupanya hendak menjelaskan bahwa dusta Ananias tidak menipu manusia yaitu orang yang lebih rendah dari Allah, melainkan kepada Allah sendiri.Â
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang kedua adalah pengembangan pernyataan yang pertama, yang menekankan bahwa Roh Kudus yang didustai oleh Ananias itu adalah Allah sendiri.
Bagian lainnya di mana istilah "Roh Kudus" dapat disebut dengan istilah "Allah", adalah pembahasan Paulus mengenai tubuh orang Kristen. Dalam 1 Korintus 3:16-17 Paulus menulis bahwa didiami oleh Roh Kudus berarti didiami oleh Allah juga.Â
Dengan menyejajarkan frase "bait Allah" dengan frase "bait Roh Kudus" Paulus menjelaskan bahwa Roh Kudus itu adalah Allah. Selanjutnya, Roh Kudus memiliki sifat-sifat Allah salah satunya adalah kemahatahuan. Dalam I Korintus 2:10-11 paulus yang menulis akan kemahatahuan Roh Kudus tentang Allah karena tidak ada manusia yang dapat mengetahui apa yang terdapat dalam diri Allah selain Roh Allah.Â
Kemahatahuan Roh Kudus juga dapat dilihat dalam Yohanes 16:13 yaitu tentang Roh Kebenaran yang akan memimpin dan akan memberitahukan hal-hal yang akan datang. Kuasa Roh Kudus juga sangat ditonjolkan dalam Perjanjian baru. Dalam Lukas 1:35 istilah "Roh Kudus" dan "Kuasa Allah yang Mahatinggi" disusun berkedudukan sejajar.Â
Contoh ayat-ayat lain yang mengatakan bahwa Roh Kudus itu berkuasa Rom. 15:19; Yoh. 16:8-11; Yoh. 3:5-8; Yoh. 3:5-8;  dan Mat. 19:26; Mat. 19"16-25. Sekalipun ayat ini tidak khusus mengatakan  bahwa Roh Kudus itu Maha Kuasa, namun ayat-ayat tersebut menunjukkan bahwa Dia mempunyai kuasa yang kemungkinan hanya dimiliki oleh Allah.
Sifat Roh Kudus yang lain yang mengelompokkan Dia dengan Bapa dan Anak adalah kekekalannya. Dalam Ibrani 9:14 Roh Kudus disebut sebagai "Roh yang Kekal". Di dalam ibrani 1:10-12 dikatakan Hanya Allah yang kekal dan semua makhluk ciptaan adalah fana.Â
Dengan demikian pastilah Roh Kudus itu Allah. Selain memiliki sifat-sifat ilahi, Roh Kudus juga melakukan hal-hal tertentu yang umumnya dianggap sebagai tindakan Allah.
 Kesaksian Alkitab yang paling banyak adalah tentang peranan Roh Kudus berkaitan dengan karya-Nya yang rohani atas dan di dalam diri orang percaya. Menyediakan Alkitab adalah karya ilahi lain dari Roh Kudus (1 Tim. 3:16). Dengan demikian tampak bahwa Roh Kudus mengilhami para penulis Alkitab dan melalui mereka mengilhami tulisan mereka.Â
Pertimbangan kita yang terakhir yang mendukung ke Tuhanan Roh Kudus adalah hubungan-Nya dengan Bapa dan Anak atas dasar persamaan. Salah satu bukti yang paling penting terkenal adalah rumusan baptisan yang terdapat dalam Amanat Agung (Mat. 28:19).Â