4) penangkapan ikan tergantung pada musim dan
5) hasil produksi berfluktuasi
 Berdasarkan hasil analisis peringkat faktor-faktor ancaman tersebut, Kerusakan ekosistem laut akibat penangkapan destruktif merupakan faktor ancaman yang serius dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten Kepulauan Meranti. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa komponen peningkatan produktivitas nelayan memiliki nilai bobot paling tinggi dalam pemilihan alternatif program pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten Kepulauan Meranti , kemudian diikuti oleh komponen peningkatan peran kelembagaan lokal.
 Dari semua faktor SWOT yang telah diidentifikasi, faktor yang paling tinggi prioritasnya dalam strategi pemberdayaan masyarakat nelayan. Dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan Kabupaten Kepulauan Meranti berturut-turut adalah
1) peningkatan produktivitas nelayan
2) peningkatan peran kelembagaan lokal
3) konservasi sumberdaya ikan
 Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa komponen peningkatan produktivitas nelayan memiliki nilai bobot paling tinggi dalam pemilihan alternatif program pemberdayaan masyarakat nelayan di Kabupaten Kepulauan Meranti , kemudian diikuti oleh komponen peningkatan peran kelembagaan lokal.
Kesimpulan
 Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai kabupaten baru mengalami pertumbuhan penduduk usia produktif yang relatif tinggi, di mana penduduknya sebahagian besar bermukim di perdesaan dan wilayah pesisir. Masyarakat menggantungkan hidupnya di sekitar sektor perikanan.
 Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki minat dan semangat berwirausaha yang oleh didorong dengan kebutuhan dan biaya hidup yang semakin tinggi. Minat dan semangat berwirausaha ditunjukan dengan partisipasi masyarakat dalam kegiatan usaha mikro kecil dan menengah.