Mohon tunggu...
Rabitul umam
Rabitul umam Mohon Tunggu... -

Mahasiswa UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mencari Soekarno Muda di Zaman “Wani Piro”

16 September 2016   01:32 Diperbarui: 16 September 2016   07:55 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ir. Soekarno. Tribunnews.com

Perilaku korup di masing-masing organasisi besar ini pada akhirnya terjerumus ke jurang "PRIMORDIALISME SEMPIT" yang akhirnya melahirkan crisis trust (krisis kepercayaan) antar organisasi besar sehingga sulit untuk melakukan konsolidasi politik strategis untuk kepentingan nasional yang benar-benar murni yang bersih sokongan dana dari siapa-siapa. Para aktivis dari masing-masing organisasi tersebut saling intip “kamar” masing-masing hawatir ada yang mengolah atau menunggangi atau melacurkan informasi. 

Akhirnya, organisasi-organisasi besar tersebut sering gagal untuk melakukan konsolidasi strategis untuk kepentingan rakyat banyak yang bersifat jangka panjang. Mungkin mereka bersatu hanya pada isu-isu aksidental dan parsial seperti isu kenaikan BBM dan Harga sembako. 

Namun isu-isu strategis yang bersifat jangka panjang seperti pembubaran Partai Politik korup, penghapusan Undang-undang yang bertentangan dengan UUD 45, menuntut nasionalisasi aset, menolak pasar bebas, dan bahkan revolusi, maka organisasi-organisasi besar tersebut akan mengalami kebuntuan konsolidasi. 

Di samping dikarenakan dominannya mental korup, mental “wani piro” dan crisis trust, juga ada intervensi senior yang duduk di kekuasaan atau yang merasa terancam kepentingannya. Senior yang dapat meng-intervensi ini biasanya ada Bandar Besar atau “Big Bos” dalam organisasi tersebut. Disini, pada titik ini, IDEALISME dan KEMERDEKAAN POLITIK para kader sudah mati.

Namun perlu ditekankan disini, tidak semua kader dari organisasi-organisasi besar tersebut mempunyai mental busuk. Banyak juga kader yang mempunyai mental baik dan penuh api perjuangan. 

Tetapi kader yang idealis semacam ini biasanya disingkirkan dan diasingkin karena menjadi ancaman bagi sebagian yang lain yang hanya mengejar kenyamanan. Kader-kader idealis militan ini biasanya selalu dijauhkan dari akses kekuasan politik baik di level struktural organisasi maupun pemerintahan. 

Kader-kader yang terasingkan inilah yang diharapkan dapat mewarisi pemikiran pendiri bangsa seperti Soekarno dan lainnya guna mengemban perjuangan bersama rakyat menuju Indonesia sama rata sama rasa.

Benar, kita semua merindukan Sukarno muda yang mewarisi ideologi, keberanian, dan rasa cinta yang mendalam kepada rakyat jelata. Soekarno muda yang “garang” pada para kapitalis, namun halus hatinya pada rakyat miskin. 

Soekarno muda yang kebal dari siksaan dan keterasingan. Soekarno muda yang tulisan-tulisannya tajam. Sukarno muda yang melawan arus “wani piro. Kita semua membutuhkan Sukarno muda karena rakyat kecil di Negara ini sekarng tidak lagi dianggap sebagai manusia, tetapi merka tak ubahnya “sampah” yang lauak dibuang dan diperlakukan semena-mena. 

Atas nama hukum dan tanah Negara, pemerintah menggusur rumah rakyat miskin dan tempat usahanya. Padahal mereka adalah tanggung jawab Negara sebagaimana amanah UUD 45. Rakyat miskin tua di Negara ini sekarang ini dipaksa untuk mati perlahan-lahan, kalau rakyat miskin yang gadis dipaksa untuk menjadi pelacur, dan yang pemuda dipaksa untuk menjadi pengedar, preman, atau perampok. 

Karena ketika rakyat miskin itu mencoba untuk mencari rizki yang halal, dengan cara yang paling mereka mampu, dengan berjualan asongan atau kaki lima di trotoar jalan (karena tak mampu menyewa kios/toko), mereka digusur jualannya dibuang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun