"frans, kamu ada masalah dengan rara?" tanya edo sambil merangkul pundak frans
"gak ada" ujar frans
Deburan ombak saling bernari-nari diiringi hembusan angin yang bisa menentramkan jiwa dikala semua derita telah bersatu didalam jiwa, sungguh pantai merupakan salah satu ciptaan Tuhan yang sangat sempurna dimana alam telah memperlihatkan keindahannya. Orang-orang berlalu lalang dalam merasakan keindahan pantai dari usia balita sampai usia lanjut, begitu juga para remaja yang saling bert**t jemari dengan pasangan juga merasakan kasmaran ditengah deburan ombak.
Dari kejauhan rara melihat anak kecil berumur 4th sedang berlari menuju pesisir pantai dengan wajah yang girang seakan-akan ombang itu merupakan permainan yang sangat mengasikkan, tidak ada orang tua yang mengawasi anak tersebut. Rara terus berlari agar bisa menggapai anak tersebut.
"Adeekkk... Adekkkk..." teriak rara
Rara tidak tau apakah ada yang peduli dengan teriakannya, yang terpenting bagi rara bisa menyelamat anak kecil itu agar tidak termakan ombak. Namun, anak kecil itu sudah diselimuti air, dalam keadaan darurat seperti ini rara tidak berfikir jernih lagi yang sebenarnya rara juga tidak bisa berenang.
"Byurrr..."
"Rara... Rara..." teriak frans
Rara telah menggapai anak kecil tersebut, namun ombak terus menggeluti mereka, sayup-sayup rara hanya mendengar suara seseorang yang dicintainya lagi memangilnya, namun kegelapan yang bisa di rasakan oleh rara.
"jika ini akhir dari hidupku, maafkan aku frans karna tidak bisa menjadi orang yang terbaik untukmu. Semoga kamu bisa menemukan orang yang lebih baik dari ku" batin rara
"Ra, bangun ra" ujar frans tersebut, terus memberikan pertolongan pertama