Tidak berselang lama, Taito menikah dengan Elliah. Sebagai bukti cintanya pada Elliah. Apalagi selama ini keberhasilan Taito tidak lain dan tidak bukan karena dukungan Elliah.
Perjuangan Taito jadi terasa lebih ringan karena Elliah yang ada disampingnya. Taito selalu berdampingan dengan Elliah kemana pun jalan yang dilaluinya. Tak ada lagi kesulitan, setiap langkahnya selalu mendapat dukungan penuh. Begitu juga dengan nasib tanah kelahirannya, mulai ada penyelesaian. Nampaknya kolonial pun mulai kegerahan dengan berbagai ancaman dan kegelisahan.
Memang benar, usaha tidak akan mengkhianati hasil, setelah melewati perjalanan panjang, 15 Agustus 1962 Taito menjadi wakil delegasi RI dalam penandatanganan persetujuan di New York. Sampai pada akhirnya Irian Barat kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Bak kata pepatah, hilang satu tumbuh seribu. Sudah dipenjara, akhirnya kolonial pergi, mendapat bidadari. Juga akan segera memomong buah hati. Banyak sekali karunia yang dirasakan Taito dan Elliah. Itu semua tidak terjadi begitu saja, mereka harus lebih dahulu melewati masa sulit. Tapi mereka mampu melewatinya bersama-sama.
Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H