Mohon tunggu...
Qori Pebrial Ilham
Qori Pebrial Ilham Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IPB University

Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Target Ambisius Sektor Kehutanan Menurunkan Emisi Gas Rumah Kaca, Akankah Tercapai?

19 Juni 2023   09:48 Diperbarui: 20 Juni 2023   08:15 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hutan, deforestasi disertai reforestasi hutan. (Shutterstock via kompas.com)

Nationally Determined Contribution (NDC) adalah komitmen nasional bagi penanganan perubahan iklim global dalam rangka mencapai tujuan Persetujuan Paris atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim (Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change). 

Dalam dokumen ENDC, target penurunan emisi GRK ditingkatkan. Target penurunan emisi GRK Indonesia pada tahun 2030 dengan kemampuan sendiri (unconditional; CM1) meningkat ke 31,89% yang sebelumnya sebesar 29%, sedangkan target dengan dukungan internasional (conditional; CM2) meningkat ke 43,20% dari 41% dibandingkan dengan business as usual (BAU).

 ENDC merupakan upaya memenuhi keputusan Glasgow Climate Pact yang mengamanatkan setiap negara meningkatkan target NDC-2030 untuk mencegah kenaikan suhu global tidak lebih dari 1,5°C.

Target penurunan emisi dalam ENDC terdiri dari beberapa sektor, yaitu energi, limbah, industri, pertanian, serta kehutanan dan lahan. Sektor kehutanan dan lahan (forestry and other land use / FOLU) merupakan sektor yang diharapkan memberi kontribusi terbesar dalam pencapaian target pengurangan emisi nasional (NDC) secara keseluruhan. 

Sektor FOLU bukan hanya merupakan sumber emisi GRK, tetapi juga penyerap GRK, karena adanya dinamika perubahan tutupan lahan dan penggunaan lahan. Sektor FOLU berkontribusi terhadap 17,4% dari 31,89% target penurunan emisi seluruh sektor dalam skenario CM1, atau 25,4% dari 43,20% target penurunan emisi seluruh sektor dalam skenario CM2. 

Sektor FOLU diproyeksikan memberi kontribusi hampir 60% dari total target penurunan emisi gas rumah kaca. Sehingga penanganan pengendalian GRK pada sektor ini menjadi sangat penting bagi Indonesia dalam agenda climate actions global.

Indonesia menegaskan inisiatif menjadikan sektor FOLU sebagai net sink sejak tahun 2030 atau dikenal dengan FOLU Net Sink 2030. 

FOLU Net Sink 2030 merupakan serangkaian langkah strategis untuk mengurangi ± 140 juta ton CO2e pada tahun 2030 dari sektor FOLU. 

Ilustrasi perubahan iklim, kebakaran hutan. (sumber: Shutterstock via kompas.com)
Ilustrasi perubahan iklim, kebakaran hutan. (sumber: Shutterstock via kompas.com)

Dalam Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, kegiatan aksi mitigasi sektor FOLU meliputi pengurangan laju deforestasi dan degradasi baik di lahan mineral maupun lahan gambut dan mangrove.

Ada pula pembangunan hutan tanaman dan pengelolaan hutan lestari; rehabilitasi hutan dan lahan; konservasi keanekaragaman hayati dan introduksi replikasi ekosistem; perhutanan sosial dan pemantapan hutan adat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun