Guru sebagai teman sejawat dalam melakukakan kolaborasi
Siswa sebagai individu yang ingin mencapai tujuan pembelajaran
Orangtua sebagai penghubung antara guru dan orangtua dapat bekerjasama dan bersinergi dalam pembelajaran
Adapun tantangan melaksanakan PPL Aksi 2 yaitu:
Pada kegiatan menganyam keranjang buah dengan tepat, anak lupa saat memulai menjulurkan pita yang berikutnya dari atas atau dari bawah dulu.
Pada kegiatan menulis "aku suka jeruk" anak yang masih belum rapi dalam menulis.
Â
Pada kegiatan membuat miniature buah jeruk dari playdough, adonan playdough agak lembek, sehingga agak sulit dalam membentuknya.
Pada kegiatan menimbang miniature buah jeruk, benang yang dipakai untuk timbangnya kurang berat akhirnya keseimbangnya masih minim.
- Â
- LINK: https://youtu.be/TxVy7eFUHKoÂ
- AKSI PPL 2
- Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik, dan tepat oleh guru profesional, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Saya sebagai kepala sekolah sering observasi dalam kelas untuk mencari penyebab permasalahan tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
- Melakukan kajian literatur untuk mencari referensi teknik menganyam anak usia dini dan media pembelajaran.
- Melakukan wawancara pada guru kelas tersebut, teman sejawat serta pakar dosen PGPAUD UM untuk mencari solusi dalam perbaikan praktik pembelajaran.
- Melakukan praktik pembelajaran kepada peserta didik
- Adapun strategi yang digunakan
Dari hasil kajian literatur dan wawancara teman sejawat, dan para pakar, maka strategi yang digunakan dalam praktik baik ini yaitu:
- Penggunaan media asli dan miniatur buah jeruk dan menganyam keranjang buah dari bahan bekas gelas pop mie, hal ini menambah daya tarik tersendiri bagi anak-anak, karena melibatkan seluruh panca indra anak saat mengamati benda tersebut dan media tersebut belum pernah dihadirkan oleh guru, sehingga ada hal baru bagi anak dan jiwa ingin tahu anak berkembang.
- Penggunaan teknik menganyam anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan, yaitu teknik menganyam tunggal.
- Penggunaan TPACK seperti laptop, LCD, dan speaker saat menonton video tentang buah jeruk, hal ini sangat mendukung dalam hal kegiatan pembelajaran.
- Proses pembelajaran dilakukan dengan penerapan berfikir HOTS melalui pertanyaan 5W+1H sebagai kalimat pemantik dalam tujuan pembelajaran. Hal ini sangat penting karena anak bisa mengeksplorasi pengalamannya dan mengaitkan nya dengan kehidupan anak.
- Proses praktik baik dilapangan:
- Penyambutan anak didik, Shalat dhuha, Greeting, Circle time and Praying, Presensi dan bertepuk buah-buahan
- Guru mempersilahkan anak untuk mengamati miniature buah jeruk dan menonton Video buah Jeruk
- Guru memberikan waktu untuk Berdiskusi tentang buah jeruk ( apa itu buah jeruk? Siapa yang menciptakan buah jeruk? mengapa buah jeruk sehat? Kapan buah jeruk itu bisa dipanen? Dimana buah jeruk itu bisa didapatkan ? Bagaimana cara makan jeruk?)
- Kegiatan 1 : Anak membuat anyaman keranjang buah dengan tepat
- Kegiatan 2 : Anak membuat miniature jeruk dari pladough secara baik
- Kegiatan 3 : Anak menimbang miniatur jeruk secara tepat
- Kegiatan 4: Anak menirukan tulisan "aku suka jeruk" secara lengkap
- Merapikan mainan
- Cuci tangan
- Makan
- Mengaji
- Recalling dan Evaluasi:
- Bila ada perilaku yang kurang tepat dapat didiskusikan bersama
- Mengungkapkan perasaan selama kegiatan bermain
- Guru melakukan evaluasi (penguatan materi dan kegiatan yang dilakukan anak hari ini)
- Pesan pesan untuk anak agar selalu mencerminkan sikap anak sholih-sholiha dan anak mensyukuri atas nikmat Allah yang diberikan dan manfaat buah jeruk bagi kita
- Menyampaikan kegiatan untuk esok hari
- Doa Pulang
- Sumber daya atau materi untuk melaksanakan pratik baik:
- Alat dan bahan: media keranjang buah dari gelas pop mie bekas , miniatur jeruk dari playdough, alat timbangan dan pensil dan LK.
- Sarana dan prasarana: laptop, LCD, Speacker
- Materi pembelajaran: Video pembelajaran buah jeruk yang mencakup pertanyaan 5W+1 H
- Â
- REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK PPL AKSI 2
- Dampak Aksi dari penerapan Media Menganyam Keranjang Buah, Media Asli Buah Jeruk, Replika Miniature Jeruk, serta Teknik Menganyam Tunggal, adalah:
- Anak menjadi aktif dan interaktif dalam proses pembelajaran, karena media yang digunakan adalah media asli, miniatur dan pemanfaat TPACK dalam pembelajaran.
- Anak menganyam dengan baik karena media yang digunakan adalah media Keranjang Buah dari gelas bekas pop mie yang belum pernah anak lakukan, anak-anak sangat antusias, terbukti sebagian besar anak melakukannya dengan semangat dan ingin belajar.
- Anak terlihat senang dan sangat antusis dalam mengikuti pembelajaran karena media interaktif dan diskusi yang dilakukan didalam kelas melibatkan seluruh anak ketika kegiatan tanya jawab.
- Praktik baik yang dilaksanakan ini dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan menganyam keranjang buah, anak dapat melatih motorik halus dengan menganyam dengan baik dan tepat, anak dapat melatih koordiasi tangan dan mata, anak dapat menganyam dengan luwes, kemudian diakhir, guru bercerita tentang jeruk dengan mengaitkan kehidupan anak dengan menggunakan miniatur jeruk.
- Hasil refleksi penilaian kegiatan menganyam melalui kegiatan menganyam keranjang buah dari gelas pop mie bekas dari 5 anak yang hadir, Â ada 4 anak yang mendapatkan Berkembang Sesuai Harapan (BSH), sedangkan 1 anak mendapatkan Mulai Berkembang (MB) karena Ananda memerlukan bantuan saat menganyam keranjang buah jeruk.
- Hasil refleksi penilaian kegiataan Membuat miniature buah jeruk dari playdough: semua anak bisa melakukan kegiatan membuat miniature buah jeruk dari playdough dengan struktur yang lengkap seperti ada buah, tangkai dan daun, sehingga semua anak mendapatkan BSB
- Hasil refleksi penilaian kegiataan Menimbang miniature buah jeruk: semua anak bisa melakukan kegiatan menimbang buah jeruk dengan tepat dan seimbang sehingga semua anak mendapatkan BSB
- Hasil refleksi penilaian kegiataan Menirukan tulisan "aku suka jeruk": semua anak dapat menulis "aku suka jeruk" dengan lengkap dan rapi. Sehingga semua anak mendapatkan BSB
Praktik baik yang telah dilaksanakan mendapat respon baik dari teman sejawat selaku obeserver. Dengan memberikan komentar bahwa praktik baik ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan menganyam karena menggunakan media dan teknik menganyam yang inovatif dan kreatif dan aman, dapat menarik perhatian anak dan anak terlihat antusias ingin menjadi yang pertama dalam mencoba kegiatan ini. Praktik baik ini juga mengupas tentang tema sesuai dengan pertanyaan kalimat pemantik 5W+1H sebagai penerapan perkembangan berfikir HOTS. dan anak terlibat aktif dalam diskusi di kelas. Praktik telah dilaksanakan dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik abad 21.
- Faktor keberhasilan dalam aksi, adalah :
- Dukungan dari pihak terutama ketua yayasan yang telah mengizinkan saya untuk praktik lapangan
- Sarana dan prasarana yang memadai
- Pemilihan media dan teknik menganyam yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini
- Kerjasama antara teman sejawat dan suami dengan memberikan saran dan masukkan dalam hal pemilihan ide dalam pembuatan media, membantu dalam hal dokumentasi, dan rancangan pembelajaran yang inovatif, kreatif, interaktif dan bermakna.
- Pembelajaran dari keseluruhan proses untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan perlu mengobservasi dengan mengidentifikasi karakteristik anak, Â berkolabolasi dengan berbagai pihak, serta mencari referensi berbagai kajian literatur. Mempersiapkan perencanaan dengan matang, melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, mengevaluasi hasil pembelajaran dan melakukan refleksi diri untuk pembelajaran agar dapat berjalan lebih baik lagi.
- Â
- RENCANA TINDAK LANJUT