Adapun tantangan melaksanakan PPL Aksi 3 yaitu:
Pada kegiatan menghubungkan 3 kartu gambar rumah dengan tulisan. Ada anak yang masih belum bisa membaca
Pada kegiatan meloncat dan melompat sesuai bentuk geometri. Kadang anak-anak lupa yang meloncat dan melompat geometri yang mana
Pada kegiatan menempel 3 bentuk rumah sesuai angka, ada anak yang belum faham angka
Pada kegiatan mewarnai bentuk rumah (bekerjasama), ada anak yang berebut untuk mewarnai
- Link: https://youtu.be/N5dfVKocPiw
- Â
- AKSI PPL 3
- Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik, dan tepat oleh guru profesional, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Saya sebagai kepala sekolah sering observasi dalam kelas untuk mencari penyebab permasalahan tersebut dalam kegiatan pembelajaran.
- Melakukan kajian literatur untuk mencari referensi media, strategi dan metode mengenal konsep lambang bilangan 1-20.
- Melakukan wawancara pada guru kelas tersebut, teman sejawat serta pakar dosen PGPAUD UM untuk mencari solusi dalam perbaikan praktik pembelajaran.
- Melakukan praktik pembelajaran kepada peserta didik.
- Adapun strategi yang digunakan
Dari hasil kajian literatur dan wawancara teman sejawat, dan para pakar, maka strategi yang digunakan dalam praktik baik ini yaitu:
- Penggunaan media rumah angka pintar, hal ini menambah daya tarik tersendiri bagi anak-anak, karena melibatkan seluruh panca indra anak saat mengamati benda tersebut dan media tersebut belum pernah dihadirkan oleh guru, sehingga ada hal baru bagi anak dan jiwa ingin tahu anak berkembang.
- Penggunaan metode dan strategi bermain sangat efektif bagi anak, karena mereka merasa bermain.
- Penggunaan TPACK seperti laptop, LCD, dan speaker saat menonton video tentang rumah, hal ini sangat mendukung dalam hal kegiatan pembelajaran.
- Proses pembelajaran dilakukan dengan penerapan berfikir HOTS melalui pertanyaan 5W+1H sebagai kalimat pemantik dalam tujuan pembelajaran. Hal ini sangat penting karena anak bisa mengeksplorasi pengalamannya dan mengaitkan nya dengan kehidupan anak.
- Proses praktik baik dilapangan:
- Penyambutan anak didik, Shalat dhuha, Greeting, Circle time and Praying, Presensi
- Guru mempersilahkan anak untuk mengamati miniature Media Rumah dan Video Rumah
- Bernyanyi gerak dan lagu Geometri
- Guru memberikan waktu untuk Berdiskusi tentang rumah tinggal ( apa itu rumah tinggal? Siapa yang menempati rumah tinggal? Mengapa rumah tinggal itu penting? Kapan kita bisa membeli rumah tinggal? Dimana tempat tinggalmu? Bagaimana ciri-ciri tempat tinggal mu?)
- Kegiatan 1 : Anak menghubungkan 3 kartu gambar rumah dengan tulisan
- Kegiatan 2 : Anak meloncat dan melompat sesuai bentuk geometri
- Kegiatan 3 : Anak menempel 3 bentuk rumah sesuai angka
- Kegiatan 4: Anak mewarnai bentuk rumah (bekerjasamaa)
- Merapikan mainan
- Cuci tangan
- Makan
- Mengaji/membaca
- Recalling dan Evaluasi
- Bila ada perilaku yang kurang tepat dapat didiskusikan bersama
- Mengungkapkan perasaan selama kegiatan bermain
- Guru melakukan evaluasi (Penguatan Materi dan kegiatan yang dilakukan anak hari ini)
- Bercerita tentang rumah yang mengaitkan kehiduoan anak
- Pesan pesan untuk anak agar selalu mencerminkan sikap anak sholih-sholiha dan anak mensyukuri atas nikmat Allah yang diberikan (diberikan tempat tinggal, harus merawat dan menjaga tempat tinggal)
- Menyampaikan kegiatan untuk esok hari
- Doa Pulang
- Sumber daya atau materi untuk melaksanakan pratik baik:
- Alat dan bahan: media rumah angka pintah, kepingan geometri gambar rumah, kartu gambar, pewarna.
- Sarana dan prasarana: laptop, LCD, Speacker
- Materi pembelajaran: Video pembelajaran rumah yang mencakup pertanyaan 5W+1 H
- Â
- REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK PPL AKSI 3
- Dampak Aksi dari penerapan Media Rumah Angka Pintar, Kartu Gambar, Projek mewarnai rumah adalah:
- Anak menjadi aktif dan interaktif dalam proses pembelajaran, karena media yang digunakan adalah miniatur dan pemanfaat TPACK dalam pembelajaran.
- Anak mengenal konsep lambang bilangan 1-20 dengan baik karena media yang digunakan adalah media rumah angka pintar yang belum pernah anak lakukan, anak-anak sangat antusias, terbukti sebagian besar anak melakukannya dengan semangat dan ingin belajar.
- Anak terlihat senang dan sangat antusis dalam mengikuti pembelajaran karena media interaktif dan diskusi yang dilakukan didalam kelas melibatkan seluruh anak ketika kegiatan tanya jawab.
- Praktik baik yang dilaksanakan ini dikatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep lambang bilangan 1-20, anak dapat mengenal konsep angka, anak dapat melatih koordiasi tangan dan mata, kemudian diakhir, guru bercerita tentang rumah dengan mengaitkan kehidupan anak dengan menggunakan miniatur rumah angka pintar.
- Hasil refleksi penilaian kegiatan mengenal konsep lambang bilangan 1-20 Â melalui media rumah angka pintar dari 6 anak yang hadir semua mendapatkan (BSB) Berkembang Sangat Baik.
- Hasil refleksi penilaian kegiataan Meloncat dan melompat bentuk geometri dengan tepat: semua anak bisa melakukan kegiatan Meloncat dan melompat bentuk geometri dengan tepat, sehingga 6 anak yang hadir mendapatkan BSB
- Hasil refleksi penilaian kegiataan Mencocokkan 3 kartu gambar jenis rumah dengan tulisan secara tepat: semua anak bisa melakukan kegiatan Mencocokkan 3 kartu gambar jenis rumah dengan tulisan secara tepat, sehingga 6 anak yang hadir mendapatkan BSB
- Hasil refleksi penilaian kegiataan Mewarnai gambar rumah dengan rapi: semua anak dapat Mewarnai gambar rumah dengan rapi. Sehingga 6 anak yang hadir mendapatkan BSB
Praktik baik yang telah dilaksanakan mendapat respon baik dari teman sejawat selaku obeserver. Dengan memberikan komentar bahwa praktik baik ini sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan mengenal konsep lambang bilangan 1-20 Â karena menggunakan media dan model dan strategi yang inovatif dan kreatif dan aman, dapat menarik perhatian anak dan anak terlihat antusias ingin menjadi yang pertama dalam mencoba kegiatan ini. Praktik baik ini juga mengupas tentang tema sesuai dengan pertanyaan kalimat pemantik 5W+1H sebagai penerapan perkembangan berfikir HOTS. dan anak terlibat aktif dalam diskusi di kelas. Praktik telah dilaksanakan dengan menggunakan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik abad 21.
- Faktor keberhasilan dalam aksi, adalah :
- Dukungan dari pihak terutama ketua yayasan yang telah mengizinkan saya untuk praktik lapangan
- Sarana dan prasarana yang memadai
- Pemilihan media dan strategi serta model pembelajaran mengenal konsep lambang bilangan 1-20 Â yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini
- Kerjasama antara teman sejawat dan suami dengan memberikan saran dan masukkan dalam hal pemilihan ide dalam pembuatan media, membantu dalam hal dokumentasi, dan rancangan pembelajaran yang inovatif, kreatif, interaktif dan bermakna.
- Pembelajaran dari keseluruhan proses Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan perlu mengobservasi dengan mengidentifikasi karakteristik anak, Â berkolabolasi dengan berbagai pihak, serta mencari referensi berbagai kajian literatur. Mempersiapkan perencanaan dengan matang, melaksanakan pembelajaran sesuai rencana yang telah dibuat, mengevaluasi hasil pembelajaran dan melakukan refleksi diri untuk pembelajaran agar dapat berjalan lebih baik lagi.
- RENCANA TINDAK LANJUT
Setiap rencana yang telah selesai dilaksanakan membutuhkan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Hal ini karena rencana tindak lanjut merupakan salah satu jaminan bagi keberlangsungan dan keberlanjutan suatu rencana dalam hal ini rencana pembelajaran. Dengan adanya rencana tindak lanjut akan lebih memudahkan dalam mengimplementasikan program yang selanjutnya. Untuk bisa menyusun rencana tindak lanjut yang baik sesuai rencana program berdasarkan hasil refleksi dan analisis dari pengalaman aksi sebelumnya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, beberapa rencana tindak lanjut yang akan dilakukan setelah melakukan refleksi akhir PPL program Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan pada aksi pembelajaran ke tiga adalah pada tahapan rencana terutama tujuan pembelajaran harus jelas arahnya dan dapat tercapai dalam artian anak-anak dapat dengan mudah memahami dari setiap materi yang disampaikan melalui bantuan media pembelajaran menarik bagi anak dan sesuai kebutuhan belajarnya serta menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat membantu dalam menyampaikan materi pembelajaran dan memudahkan anak untuk memahami materi, selain itu melalui metode bermain sambil belajar membuat anak lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan ke depannya. Pelaksanaan masing-masing rencana program disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah. Sebelum mengimplementasikan rencana tindak lanjut diperlukan terlebih dahulu untuk melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama teman sejawat serta kepala sekolah. Tujuannya agar semua rencana program tindak lanjut dapat terlaksana dengan semaksimal mungkin dengan harapan hasilnya pun baik.
- SITUASI PPL AKSI 4
- Situasi yang melatar belakangi penyelesaian masalah 4 pada PPL Aksi 4 adalah sebagai berikut:
- Rendahnya kemampuan menggabungkan huruf menjadi suku kata ini sangat lah penting bagi kita untuk memperbaiki, karena kegiatan menggabungkan huruf menjadi suku kata merupakan Aspek Perkembangan Bahasa yang penting dan perlu di tingkatkan pada usia TK.
- Media menggabungkan huruf menjadi suku kata yang digunakan oleh pendidik monoton atau kurang menarik.
- Strategi pembelajaran menggabungkan huruf menjadi suku kata belum tepat.
- Metode menggabungkan huruf menjadi suku kata yang digunakan masih belum maksimal.
- Stimulus menggabungkan huruf menjadi suku kata yang diberikan kurang maksimal.
- Tidak ada kerjasama orang tua dalam mengulang materi anak disekolah.
- Faktor anak dalam segi usia yang kurang dari 5 tahun dan faktor gaya belajar yang berbeda beda.
- Menurut saya sebagian besar guru yang mengalami permasalahan yang sama dalam kegiatan menggabungkan huruf menjadi suku kata. Dengan membagikan praktik lapangan ini saya bisa memberikan refensi dan motivasi bagi saya sendiri dan rekan sejawat lain untuk perbaikan kegiatan menggabungkan huruf menjadi suku kata dari permasalahan yang dihadapi dan untuk melakukan yang lebih baik lagi dalam hal kegiatan menggabungkan huruf menjadi suku kata.
- Saya sebagai guru yang bertanggung jawab dan guru profesional akan melaksanakan kegiatan yang inovatif, kreatif , aman bagi anak, dan bermakna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, mediator, motivator, pembimbing dan pengelola harus mampu mengelola kegiatan menggabungkan huruf menjadi suku kata sedemikian rupa agar tercapainya tujuan kegiatan tersebut, dari mulai membuat perangkat pembelajaran seperti RPPH, Media, LKPD, bahan ajar dan Instrumen Penilaian. Melaksanakan proses pembelajaran, evaluasi dan merefleksi diri dari hasil pembelajaran yang akan dilaksanakan.
- .
- TANTANGAN PPL AKSI 4
- Setelah diidentifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru kelas, teman sejawat, serta para pakar yaitu Dosen PGPAUD Universitas Negeri Malang, maka beberapa tantangan yang terjadi yaitu:
- Guru yang belum memanfaatkan media disekitarnya dengan baik.
- Guru belum menggunakan metode dan strategi pembelajaran sesuai karakteristik anak
- Guru belum menggunakan TPACK dalam kegiatan menganyam.
- Orang tua yang menyerahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah, sehingga tidak ada review dengan orang tua dirumah
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam mencapai tujuan adalah :