"Iya. Aku adiknya Rais. Mang kenapa ya ?. Kakak ini Fahirah-kan ?."
  Aku bahkan tidak percaya walau pengakuan wanita ini bahwa dia adalah adiknya Rais. Soalnya, mereka tidak terlihat ada kemiripan.
  "Kak. Kenalkan aku, namaku Rafiah !. Kakakku Rais memang selalu cerita tentang kakak, aku yang belum pernah di ceritain ke kakak. Aku kaget loh kak, saat mendapat pertanyaan tadi. Sepertinya kakak bertanya sangat serius, mang kakak Rais melakukan kesalahan ya, kak ?.''
  "Entahlah. Tanyakan saja pada kakakmu itu. Aku mau pergi dulu kerja, ini hari pertamaku masuk kerja. Kamu istirahat dulu disini ya."
  Tas yang dari tadi menggantung di bahuku seakan terasa berat.
  "Bisa-bisanya mereka berdua bersekongkol. Informasi dari temanku, katanya Rais sama selingkuh nya itu uda putus. Sekarang hadir wanita yang mengaku adiknya. Ini ada apa sebenarnya?."
  Kegaduhan pikiran ku kubawa ketempat kerjaku. Baru saja diluar kamar, Rais memanggilku, "Fahirah, ada yang tertinggal."
  "Apa ?." Jawabku dari luar pintu
  Dia-pun membuka pintu dan menyodorkan sebuah kalimat padaku, "cium dulu dong baru pergi."
  "Ah' malas !."
  "Tega." Balasnya sambil mengedipkan mata kanan padaku