Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adik Palsu

17 Juli 2023   11:59 Diperbarui: 17 Juli 2023   12:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Setelah selesai menata rambut, menata wajah, menata semua nya, pokoknya harum deh. Aku menyuruh Rais untuk membuka matanya.

    "Rais, sekarang kamu boleh membuka matamu. Aku sudah selesai berpakaian."

    Pas matanya dibuka, dia seperti bayi yang baru lahir. Langsung aja berjalan ke arahku seakan ingin menuntaskan rasa haus yang dari tadi ditahanya.

    Gampang sekali dia berbicara. Seperti tidak ada tirai yang menghalanginya, "Fahirah, istriku yang bohay, pagi ini, kamu cantik sekali. Mungkin mataku yang salah lihat atau memang kamu sayang yang sungguh luar biasa ini."

    "Etss... Jangan mendekat !. Jangan berani menyentuh ku !. Jangan coba-coba merusak penampilan ku yang uda selesai ini."

    Emang aku bak air atau aku galon air yang kapan saja kamu merasa haus, kamu bisa langsung menciduk atau menerima nya dari kraknya.

    Dulu-kan kamu terbiasa begitu. Setiap aku selesai mandi, kecium bau harumku, wah kamu bergegas dengan senyuman bahagia menghampiri ku. Untuk saat ini, no ! Biarkan aku melampaui keinginan ku sendiri. Jangan kau katakan padaku bahwa aku adalah wanita yang paling cantik di matamu.

    Gombalanmu uda tidak mempan lagi. Bagiku, uda biasa mendengar rayuan manis yang menurut ku tidak se peka dulu. Apakah karena pengaruh yang selalu tersakiti olehmu atau pengaruh hatiku yang mengeras untuk tidak mengenal mu lagi.

    Kurasa, kasihan juga bila aku melihat nya seperti ini. Dia tertunduk malu dihadapan ku setelah aku mencegah nya untuk tidak memelukku. Mungkin dia berpikir bahwa harga dirinya tidak penting lagi dimataku.

    Sebenarnya tidak seperti itu. Aku tuh sayaaaannnggg banget sama kamu. Tapi kamunya yang tidak sayang lagi padaku. Kamu tidak pernah tahu, gimana hatiku hancur lebur ketika melihat dulu makan sama selingkuhanmu, kamu bilang ingin melamar ku dan menikahku tapi disatu sisi yang sama, kamu juga sering membawa wanita lain ke kos ini. Kamu mengaku bahwa wanita itu adalah adikmu dan dikantor juga sering kali tertangkap oleh teman-temanku lagi berdua-duan didalam ruangan mu.

    Emang sih itu kantor, tempat umum tapi seenggaknya jaga jarak-lah. Jangan keseringan menampakan kemesraan yang bisa mengundang perhatian orang. Jika kamu sudah berani berpose, bergandengan tangan didepan umum, artinya di kos ini, kamu lebih-lebih lagi bringas seperti macan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun