Bukan hanya itu lalu Abu Nawas pun membuat surat kuasa yang isinya menyatakan bahwa, ''pedagang budak ini sekarang mempunyai hak penuh atas diri orang yang sedang duduk di bawah pohon rindang itu.''
  Setelah menerima uang dan memberikan surat kuasa itu, Abu Nawas pergi begitu saja meninggalkan Baginda Raja yang masih berada, menunggu dibawah pohon itu.
  Dan saat Abu Nawas pergi, pembeli budak sekaligus pedagang itu, menghampiri Baginda dengan raut wajah yang ceria. Baginda belum tahu kalau dirinya sudah dijual oleh Abu Nawas kepada pedagang budak itu dan Baginda bertanya-tanya sendiri, ''mengapa Abu Nawas belum juga datang menemui ku di bawah pohon ini, katanya mau melihat benda ajaib.''
  Baginda heran karena tiba-tiba saja seseorang mendatanginya dibawah pohon dan itu bukan Abu Nawas yang ditunggunya.
  Karena merasa heran, Baginda bertanya pada orang itu, ''siapa kamu ?" tanya Baginda Raja kepada pedagang budak yang tidak diketahuinya bahwa kedatangan orang tersebut akan membawanya sebab sudah membelinya.
  Jawab pedagang budak itu, "aku adalah majikan mu, sekarang. Aku adalah tuan mu, aku sudah membeli mu." kata pedagang budak itu agak kasar pada Baginda Raja.
  Tentu saja pedagang budak itu berkata demikian sebab ia tidak tahu dan tidak mengenali siapa laki-laki yang sudah dibelinya itu. Jika pedagang itu tahu maka ia pun akan di hukum karena telah lancang membelinya dari Abu Nawas.
  Penjelasan pedagang budak barusan, tentu mengagetkan Baginda Raja, "apa maksudmu berkata demikian ?" tanya Baginda Raja dengan wajah merah.
  "Aku sudah membeli mu dengan harga sekian-sekian dari seseorang yang bernama Abu Nawas. Dia telah menjual mu padaku dan aku juga diberikan surat kuasa yang baru dibuatnya sebagai bukti bahwa kamu sudah aku beli." Pedagang budak menjelaskan dengan kasarnya pada Baginda Raja.
  "Kurang ajar, kamu bilang Abu Nawas menjual ku padamu. Abu Nawas, awas kamu kalau kutemukan dirimu, kurontoh kan gigimu." kata Baginda makin murka didepan pedagang budak itu.
  Karena pedagang budak itu heran melihat Baginda marah-marah didepannya, pedagang budak itu pun lalu membentak Baginda Raja, "diam !. Aku tidak perduli padamu. Sekarang kamu adalah budak ku."