"Dari mana saja kalian dapatkan daging manusia ?."
Abu Nawas gitu banyak tanya. Bukan memikirkan solusi nyawanya malahan banyak nanyanya.
Solusinya nanti aja, mereka belum tahu siapa aku. Kalau mereka tahu siapa Abu Nawas pasti mereka akan melepaskan ku. Warga kesayangan Baginda, gitu.
"Kami tidak mencari ke mana-mana, hanya setiap kali ada orang masuk atau lewat di desa kami pasti kami tangkap dan akhirnya kami sembelih untuk dijadikan bubur." Abu Nawas diam sejenak. la berpikir keras bagaimana caranya bisa meloloskan diri dari bahaya maut ini. la merasa heran, kenapa Baginda tidak mengetahui bahwa di wilayah kekuasaannya ada kanibalisme, ada manusia makan manusia seperti ini.
"Barangkali para menteri hanya melaporkan hal yang baik-baik saja. Mereka tidak mau bekerja keras untuk memeriksa keadaan penduduk." pikir Abu Nawas. "Baginda harus mengetahui hal seperti ini secara langsung,  kalau  perlu. !"
Setelah memberi makan berupa bubur Badui itu maka kemudian Abu Nawas ditinggalkan sendirian. Abu Nawas tentu saja tak berani makan bubur itu jangan-jangan bubur manusia betulan. Dia menahan lapar semalaman tak tidur, tubuhnya yang kurus makin nampak kurus.
Esok harinya Badui itu datang lagi untuk memberikan informasi bahwa sebentar lagi, Abu Nawas akan disembelihnya.
"Bersiaplah sebentar lagi kau akan mati. Sebelum kamu mati, makanlah makan enak yang sama ini agar daging mu bertambah lezatnya.""
Abu Nawas berkata menyampaikan keluhannya, "tubuhku ini kurus, kalaupun kau sembelih, kamu tidak akan memperoleh daging yang banyak. Kalau kamu setuju nanti sore akan kubawakan temanku yang bertubuh gemuk. Dagingnya bisa kalian makan selama lima hari."
"Benarkah ?." Jawab orang itu
"Aku tidak pernah bohong !'' Abu Nawas membalas
Orang Badui itu diam sejenak, ia menatap tajam kearah Abu Nawas. Entah kenapa akhirnya orang Badui itu rnempercayai dan melepaskan Abu Nawas.