Mohon tunggu...
QayyumNaya
QayyumNaya Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Penulis

Hanya Penulis biasa yang suka menulis. Hobi membaca dan menulis. Dan biasa saja dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Abu Nawas Kanibal, Raja yang Pusing

22 Juni 2023   10:30 Diperbarui: 22 Juni 2023   10:39 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Saat itu Abu Nawas baru saja pulang dari istana setelah dipanggil Baginda. Abu Nawas tidak langsung pulang ke rumahnya. Dia berkeliling-keliling dulu, berjalan-jalan terlebih dahulu kesebuah perkampungan orang-orang Badui.

Hal Ini memang sudah menjadi kebiasaan Abu Nawas yang gemar mempelajari adat istiadat orang-orang Badui. Bahkan cara mereka hidup keseharian nya seperti apa.

Di perkampungan itu, Abu Nawas melihat sebuah rumah besar yang dari luar terdengar suara bising yang seperti suara kerumunan puluhan orang yang ada didalamnya.

Abu Nawas tertarik sekali dan ingin melihat untuk apa orang-orang Badui berkumpul di sana. Adakah sesuatu yang mereka lakukan selain berkumpul disana ? Pertanyaan-pertanyaan aneh yang muncul dipikiran Abu Nawas menjadikan dia semakin penasaran.
 
Ternyata di rumah besar itu adalah tempat orang Badui menjual bubur laris. Sebuah bubur khas makanan para petani yang menjadi makanan terpopuler kala itu.

Tapi Abu Nawas tidak segera masuk ke rumah besar itu karena ia merasa lelah dan ingin beristirahat maka ia terus berjalan ke arah pinggiran desa untuk mencari tempat istirahat yang cukup serius.

Abu Nawas beristirahat di bawah pohon rindang, besar dan banyak daunnya. Dia merasakan kesejukan hawa di situ enak dan segar sehingga tidak berapa lama kemudian dia beristirahat, diapun mengantuk dan tertidur di bawah pohon penuh hayalan.

Karena asyik tidur dengan lelapnya dibawah pohon rindang nan lebat daunnya, segar anginnya itu, Abu Nawas tak sadar sudah berapa jam lamanya dia tertidur sehingga tiba-tiba saja dia terasa dilemparkan ke atas lantai tanah. Track, " "aduh, sakit !." Teriak Abu Nawas sambil terbangun dari tidurnya.

"Kurang ajar ! Siapa yang melemparkan ke atas tanah ?" Tanyanya keheranan sambil menengok kanan kiri, atas bawahnya, dia ingin tahu apa yang melemparnya.

Ternyata dia sudah berada didalam ruangan pengap berjeruji besi, gelap, bau, banyak kecoa, seperti dalam penjara.

"Haiii, kalian yang mendengar ku, tolong keluarkan aku dari sini, kenapa aku dipenjara di sini ?. Apa salahku, apa dosaku, tiba-tiba kalian membawaku kesini ?. Oh, malang nasibku, apakah kalian tidak tahu kalau aku ini warga kesayangan Baginda Raja."

Ternyata teriakan-teriakan Abu Nawas mengundang kemunculan seorang laki-laki yang bertubuh besar dan kasar. Diperhatikan lah laki-laki itu dengan seksama oleh Abu Nawas kemudian Abu Nawas teringat pada sesuatu yang ternyata orang inilah yang menjual bubur laris di rumah besar di tengah desa tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun