Tepat 6 tahun pasangan suami istri yang dulu menikah tidak mendapatkan respon dari kedua keluarga, akhirnya mereka pulang setelah lama merantau, jauh dari kedua keluarga.
Kepulangan mereka sebenarnya dipanggil oleh kedua keluarganya yang merasa bersalah atas pernikahan yang mereka tidak restui. Kedua keluarga beranggapan bahwa menikah itu bukan hanya persoalan cinta mencintai tapi masa depan yang cerah menjadi pertimbangan seseorang untuk memutuskan dengan siapa harus menikah.
Elang namanya, adalah pemuda biasa saja yang berasal dari keluarga sederhana yang hanya bisa menghidupi hari-harinya dengan bekerja di sawah.
Sementara Alia adalah wanita yang terbilang cukup. Tidak ada yang kurang dalam kehidupan nya. Setiap yang di inginkan nya, terpenuhi ! Dia berasal dari keluarga yang mapan dalam segi Ekonomi, dia anak seorang Bupati.
Sebagaimana kita tahu, kehidupan para pejabat amatlah bahagia. Apa yang tidak ada ?! Mau makan apa saja terpenuhi, mau kemana-mana bisa, mau piknik bersama keluarga besar bisa bahkan hampir setiap minggunya terbang pakai pesawat.
Itu yang tidak pernah dirasakan Elang. Bagaimana bisa Elang merasakan kebahagiaan seperti itu jika setiap harinya kehidupan nya dihabiskan di sawah. Tidak pernah terlintas dipikiran nya hal menarik untuk pergi jalan-jalan, Elang hanya bisa berpikir tanggungjawab nya menghidupi kedua orangtuanya dan kelima adiknya yang masih kecil-kecil.
Namun tidak disangka, jodoh memang tidak pernah kita tahu, berjumpa dan berpisah adalah urusan Allah SWT.
Kisah mereka mulai seperti cinta mereka yang sungguh luar biasa mulianya.
Suatu kesempatan yang tidak mungkin Elang sia-siakan.
Hari itu bertepatan dengan kedatangan rombongan Dinas Pertanian dari kabupaten yang memberikan penyuluhan pertanian sekaligus mencari masyarakat yang siap di bimbing untuk mempelajari teknik-teknik pertanian yang benar.
Elang mendapatkan kesempatan direkomendasikan Kepala Desa untuk belajar di Kabupaten.