Sidik jari dapat memberikan informasi forensik yang berguna untuk penegakan hukum karena sidik jari manusia unik dan bisa menjadi identitas yang sulit dipalsukan, tetapi sidik jari tidak mengungkapkan apa pun tentang kepribadian, kecerdasan, atau bakat karier kita.Â
Dari sudut pandang psikometri, tes ini tidak lebih dari sekadar scam yang memanfaatkan keinginan orang untuk mendapatkan jawaban cepat atas pertanyaan yang rumit.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjur pernah?
Ingat bahwa hasilnya tidak akurat dalam menjelaskan diri kita. Bisa jadi benar, bisa jadi salah. Kita perlu lihat ke dalam diri kita untuk memastikan mana yang butuh intervensi dan tidak. Jika tidak dibekali dengan ilmunya, bisa berkonsultasi dengan para ahli seperti misalnya psikolog.
Untuk mencari tahu tentang kemampuan, kepribadian, gaya belajar, atau potensi karier kita atau mungkin anak kita, sebaiknya kita mengandalkan tes psikologi yang divalidasi secara ilmiah.Â
Tes-tes tersebut pastikan sudah didukung oleh penelitian yang ketat dan telah terbukti memberikan informasi yang andal dan akurat yang benar-benar dapat membantu kita dalam pengembangan pribadi dan profesional.(oni)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H