Malam ini, mungkin aku harus mulai belajar untuk mengurai simpul matiku. Melepasmu. Menghapus mimpi untuk selamanya berdua dengan kamu.
Lin, maafkan aku..
Di depan pintu pagar rumahmu, aku mempertemukan bibir kita. Pipiku mendadak basah, dan aku tahu asalnya bukan dari tangisanmu yang belum berhenti pecah.
Jangan lagi menunggu selamat pagi dariku, Lin. Semoga kamu tahu. Aku mengakhiri rasa yang tak selesai itu, tengah malam ini saat aku menciummu. Mengurai simpul matiku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!