Mohon tunggu...
Putri Rizky
Putri Rizky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecandu kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Berdebat dengan Tuhan

31 Maret 2013   17:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalau Kau Maha Pengatur segala sesuatunya, kenapa masih perlu ada dosa? (Menggeser posisi duduk.)

T: Akankah kau tetap ingat padaKu, kalau begitu? Dosa. Bukankah itu yang lebih kau takuti ketimbang aku?

S: (Tertegun. Mengetuk-ngetuk pinggiran meja.) Aku marah.

T: Pada apa?

S: PadaMu. Padanya. Pada hidup. Semuanya.

T: Ikhlaskan.

S: Kau mengucapkannya semudah aku mengunyah permen. Bagaimana bisa?

T: Bisa.

S: Bagaimana aku bisa ikhlas?

T: Ingat saja Aku yang selalu ikhlas mengampuni dosa-dosamu.

S: Bagaimana caranya? Aku bukan Kamu. Pintu maafku tidak selebar milikMu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun